Ada banyak cara untuk menghilangkan trauma dan ketakutan pasca kerusuhan, terutama bagi anak-anak. Hal ini untuk memupuk semangat mereka agar bersedia belajar dan bermain lagi.
Seperti yang terjadi di Wamena Papua, berbagai cara dilakukan agar anak-anak kembali beraktivitas normal kembali.
Kepala Sekolah SMP Negeri 1 Wamena, Yemima Kopeuw, membuat kebijakan agar sekolahnya memberikan waktu kepada siswa menikmati bermain pada hari pertama sekolah pasca kerusuhan di Wamena.
Langkah ini ditujukan untuk menghilangkan takut dan trauma, sekaligus adaptasi mereka dari pengungsian.
Hasilnya, para murid di hari pertama sekolah di Wamena tampak bermain dan bercanda seperti biasa. Pun begitu dengan para guru dan pegawai di sekolah.
Sebagaimana diketahui, Pemerintah Kabupaten Jayawijaya meminta kegiatan sekolah dijalankan lagi mulai 7 Oktober 2019, setelah sekolah sempat diliburkan menyusul kerusuhan yang terjadi di Wamena.
Aparat keamanan ditempatkan di setiap sekolah, mulai dari tingkat TK hingga perguruan tinggi. Hal ini dilakukan untuk menjamin keamanan kepada setiap guru dan siswa di sekolah.
Berjalannya aktivitas belajar-mengajar ini telah membuktikan bahwa Wamena sudah kembali kondusif. Inilah yang patut kita syukuri bersama.