Tabiat Prabowo Subianto yang tidak mau mengakui hasil Pemilu bisa membahayakan Indonesia. Hal itu dinilai bisa membawa malapetaka bagi keberlangsungan negara.
Pasalnya, jika ketidakpuasan tersebut terus digaungkan dan masyarakat terprovokasi, itu akan menimbulkan situasi tidak kondusif terutama bagi kegiatan ekonomi yang kemudian mengakibatkan negara menjadi lemah.
Pendapat seperti ini juga disampaikan oleh Direktur Eksekutif Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), Danang Grlirindrawardana.
Bahaya besarnya ialah ketika terjadi pengerahan massa terhadap penolakan hasil Pemilu. Mengingat Amien Rais sempat mengancam melakukan pengerahan massa atau people power.
Kalau Indonesia dibuat chaos, siapa yang mau investasi? Kalau tidak ada investasi, pertumbuhan ekonomi bisa berhenti. Kondisi seperti Itu yang tidak kita harapkan bersama.
Amien Rais seharusnya menempatkan diri sebagai Bapak Bangsa dan jangan menyulut emosi massa. Sebab jika tokoh politiknya saja mendorong untuk terjadinya "people power", maka bisa dipastikan bangsa Indonesia akan jatuh.
Ekonomi akan porak poranda, politik akan amburadul, dan kesejahteraan rakyat akan terabaikan. Hal itu merupakan beberapa dampak bila kekisruhan pasca Pemilu terjadi.
Oleh karena itu, mari kita jaga situasi dan kondisi bangsa Indonesia ini agar tetap kondusif. Perselisihan hasil Pemilu harus diselesaikan melalui jalur hukum yang konstitusional agar tidak merusak sistem negara.
Prabowo sebaiknya legowo, juga para elit seyogianya bisa menahan diri. Stop provokasi rakyat hanya demi ambisi berkuasa.
