Mohon tunggu...
dr Eka Fitria
dr Eka Fitria Mohon Tunggu... Dokter - Bekerja di Balai Litbangkes Aceh, ummi 2 anak, gemar berkebun, fotografi, jalan-jalan, bersepeda, kuliner, memasak, nonton, dan menulis.

Bekerja di Balai Litbangkes Aceh, ummi 2 anak, gemar berkebun, fotografi, jalan-jalan, bersepeda, kuliner, memasak, nonton, dan menulis.

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Bersepeda: Senang dan Menyehatkan

4 Maret 2019   16:14 Diperbarui: 4 Maret 2019   21:19 204
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemandangan laut sekitar jembatan Ulee Lheu (dokumen pribadi)

Libur akhir pekan merupakan hari yang dinanti-nanti bagi setiap orang. Akhir pekan menjadi sarana untuk melepas kepenatan setelah hampir seminggu menjalankan rutinitas kantor bagi mereka yang bekerja di perkantoran. Berkumpul bersama keluarga, jalan-jalan, makan ataupun sekedar menyalurkan hobi menjadi kegiatan yang sangat dinanti-nanti. Saat ini bersepeda menjadi trend yang banyak diminati oleh banyak orang sekaligus menjadi salah satu pilihan transportasi yang ramah lingkungan. Hal ini terbukti dengan banyak dibentuknya kelompok pecinta sepeda yang melakukan kegiatan bersepeda bersama-sama dengan rute perjalanan tertentu yang dikenal dengan istilah gowes atau touring. 

Tidak hanya menyenangkan, menikmati hidup dengan bersepeda juga menyehatkan. Mengayuh sepeda membuat tubuh aktif bergerak sehingga berdampak pada kesehatan tentunya. Nah, jika aktivitas bersepeda ini dilakukan di pagi hari dengan cuaca yang mendukung, hamburan vitamin D dari sinar matahari melimpah ruah dan dapat sepuasnya kita nikmati untuk kesehatan tulang.

Pagi hari tubuh juga dalam kondisi segar dan fit sehingga sangat baik untuk memulai aktivitas. Dulu, saat saya masih duduk di bangku sekolah dasar dan sekolah menengah pertama, sepeda merupakan alat transportasi yang sangat akrab bagi kami untuk bersekolah. Meskipun kadang harus menyambung dengan angkutan umum, sepeda kita tinggalkan di pinggir warung atau rumah warga sekitar guna melanjutkan perjalanan menuju sekolah yang jaraknya masih jauh.

Saat itu meski ditinggal begitu saja sepeda dalam kondisi aman sampai kita pulang sekolah. Setelah sekian lama, akhirnya saat ini aktivitas bersepeda kembali saya lakoni dan sekarang lebih bersemangat karena pasangan juga memiliki kegemaran yang sama.

Pada kesempatan akhir pekan kali ini, di hari Minggu pagi yang cerah saat matahari mulai menampakkan warna terangnya kami kembali melakukan aktivitas olah raga dengan mengayuh sepeda berkeliling menyusuri pelabuhan Ulee Lheu menuju Simpang Lima dan Lapangan Blang Padang Banda Aceh. Jarak tempuh yang lumayan jauh kali ini dengan rute yang berbeda dengan sebelumnya memberi energi tersendiri bagi kami berdua. Perbaikan jalan yang sedang berlangsung di sisi barat pelabuhan yang menghubungkan Ulee Lheu dengan Gampong Pande dengan gundukan tanah yang merintangi tidak menjadi penghalang bagi kami untuk melanjutkan perjalanan. 

Dorong sepeda (dokumen pribadi)
Dorong sepeda (dokumen pribadi)
dokumen pribadi
dokumen pribadi
Melewati pemandangan yang indah di tepi pantai, dermaga, pelabuhan dan jembatan Ulee Lheu dengan kontur jalan yang naik turun lumayan menguras energi dan jika tidak cukup tenaga untuk mengayuh terpaksa sepeda di dorong pelan-pelan. Namun semua itu terbayarkan dengan keindahan alam yang kami lewati di sisi kanan dan kiri jalan. 

Melihat langsung aktivitas kapal cepat yang siap berlayar membawa para penumpangnya ke Balohan Sabang, para pemancing ikan yang sangat sabar menanti umpannya dimakan ikan, keluarga yang sedang berekreasi di bebatuan pinggir laut, dan tentunya bertemu dengan goweser lain di jalan. Meski tidak saling kenal, namun terlihat aura keramahan di wajah mereka dan saling memberi salam.

Kapal cepat yang siap berlayar ke Sabang (dokumen pribadi)
Kapal cepat yang siap berlayar ke Sabang (dokumen pribadi)
Kontur jalan mendaki (dokumen pribadi)
Kontur jalan mendaki (dokumen pribadi)
 

Kontur jalan menurun (dokumen pribadi)
Kontur jalan menurun (dokumen pribadi)
Setelah melewati jembatan Ulee Lheu dan pesisir pantai Gampong Jawa, saya dan suami berdiskusi sejenak untuk memutuskan tujuan perjalanan kami hari ini. Kebetulan di Pusat Kota Banda Aceh sedang berlangsung dua event besar yang sangat layak untuk dikunjungi. Selesai diskusi kami memutuskan untuk menuju car free day di sepanjang jalan dari Simpang Lima sampai Jambo Tape, dimana pada hari Minggu jalur ini akan ditutup untuk kenderaan bermotor dari pukul 06.00 sampai10.00 pagi. Ini merupakan kali pertama kami meramaikan car free day yang sudah sering diadakan di Banda Aceh.

Kali ini acara juga sangat semarak karena sedang berlangsung "SPECTAXCULAR 2019" yang dilaksanakan oleh Kanwil DJP Aceh. Setelah melihat-lihat dan membeli beberapa dessert, kami meninggalkan tempat tersebut menuju lapangan Blang Padang yang juga sedang berlangsungnya "Deklarasi Geunting" (gerakan pencegahan dan penanganan stunting) yang diselenggarakan oleh Pemerintah Aceh yang bertujuan untuk mencegah dan menangani angka stunting di Aceh.

car free day (dokumen pribadi)
car free day (dokumen pribadi)
Deklarasi Geunting di Balng Padang (dokumen pribadi)
Deklarasi Geunting di Balng Padang (dokumen pribadi)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun