Mohon tunggu...
Noor Azizah
Noor Azizah Mohon Tunggu... pelajar -

email baru avantidm@gmail.com. terimakasih.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Tak (Pernah) Sendiri,

6 Agustus 2017   10:57 Diperbarui: 6 Agustus 2017   11:20 214
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

...

"Tapi kau datangi dia."

"Kenapa harus kau tanyakan sesuatu yang kau tau jawabnya dan itu menyakitimu?"

"Itulah bodohnya aku. Segala hal yang berkaitan denganmu aku selalu bodoh," ujarku sambil duduk di tepi tempat tidur, mengusap mata.

"Neng, berhentilah menyakiti hatimu sendiri, air matamu terlalu mahal untuk semua ini."

"Atau justru terlalu murah? kau bicara dengan perempuan pintar bersandiwara, airmata ini juga sandiwara, tak usah kau risau. Toh tak menghentikanmu mengunjungi dia. Sepedih apapun hatiku tak akan pernah jadi pertimbangan keputusanmu. Apa pernah aku berhasil mengubah keputusanmu?"

Helaan nafas terdengar. Diseretnya kursi, tanganku dalam genggamnya. Kupandang lurus bola mata lelaki yang dengannya kuhabiskan malam. Sembilu membayangkan dia melakukan hal yang sama padanya di sana malam nanti. Genggaman yang sama, pelukan yang sama.

Perlahan kutarik tanganku, "Kau menyukai kebersamaanmu dengannya?"

"Geezz.. Neng berhentilah!"

"Kau menyukainya?"

"Kau ingin aku menjawab apa? Apapun yang kukatakan semuanya menyakitimu."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun