Mohon tunggu...
Marendra Agung J.W
Marendra Agung J.W Mohon Tunggu... Guru - Urban Educator

Write to learn | Lahir di Bekasi, mengajar di Jakarta | Menulis edukasi, humaniora, esai dan fiksi | Kontak: jw.marendra@gmail.com |

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Untuk Apa Siswa Belajar Debat?

18 April 2022   04:21 Diperbarui: 18 April 2022   21:18 869
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar: Pixabay.com

Selain belajar percaya diri ketika menyampaikan pendapat secara lisan, kamu juga akan berlatih berkerja sama. Sebab, kegiatan debat akan dilakukan dalam bentuk tim. Kamu akan berkolaborasi dengan rekan satu tim untuk merumuskan dan menyusun strategi presentasi.

Menyimak dan Berpikir Kritis

Bukan hanya berbicara dengan baik, tapi juga kemampuan menyimak akan kamu dalami dengan intens. Sebab, kamu harus memahami argumen pihak lain atau lawan dan menemukan kelemahannya. Kamu akan meningkatkan kemampuan kamu dalam menangkap dan memahami informasi dalam momen perdebatan.

Kemampuan berpikir kamu pun otomatis akan terlatih. Kamu bukan sekadar memahami pesan atau informasi yang kamu simak namun aku juga harus berpikir kritis untuk menemukan kelemahan dari informasi tersebut. Di sinilah kemampuan berpikir tingkat tinggi (HOTS) akan kamu latih. 

Kegiatan dalam pembelajaran debat ini akan menguatkan logika dan kualitas berpikir kamu. Kamu akan membiasakan diri untuk menganalisis pernyataan pihak lain (lawan debat), mengevaluasi gagasannya, sekaligus merumuskan argumen untuk membantahnya. Kamu juga akan terlatih merumuskan gagasan atau pandangan terhadap isu-isu yang diperbicangkan dalam debat.

Bersama tim dan bimbingan guru, kamu akan berlatih pola-pola penyampaian pendapat yang sistematis, logis, dan indah. Sebagai contoh, dalam pembelajaran debat ini kamu dapat mempelajari tiga bentuk penyampaian pendapat dalam debat yang akan kamu dalami.

Bentuk atau pola penyampaian tersebut merupakan cara bernalar dalam menyimpulkan informasi atau gagasan. Kamu dapat merumuskan, menyimpulkan, kemudian menyampaikan gagasan kamu dalam tiga bentuk yakni secara generalisasi, analogi, dan sebab-akibat. Ketiga bentuk penyajian gagasan tersebut begitu mengutas kualitas berpikir kamu nantinya.

Berdasarkan uraian tulisan ini, kiranya kamu akan aktif dalam proses pembelajaran debat ini. Dengan memahami sisi-sisi kemampuan dan kompetensi yang akan kamu gali, maka kamu akan lebih semangat untuk mencapai target pembelajaran debat dengan akurat.

Marendra Agung J.W - 17, April 2022

Sumber Konsep: Buku Ajar Bahasa Indonesia, Edisi Revisi 2017. Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun