Mohon tunggu...
Marendra Agung J.W
Marendra Agung J.W Mohon Tunggu... Guru - Urban Educator

Write to learn | Lahir di Bekasi, mengajar di Jakarta | Menulis edukasi, humaniora, esai dan fiksi | Kontak: jw.marendra@gmail.com |

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

3 Tahap Membangun Kondisi Pembelajaran yang Positif

10 Juni 2021   10:37 Diperbarui: 10 Juni 2021   11:08 277
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: Pixabay

Kondisi ini terjadi karena potensi positif dari dalam diri siswa aktif. Nah, tugas kita hanya memberi stimulus. Jika kondisi ini terjadi maka siswa yang tadinya tidak gemar materi pelajaran tertentu akan lupa dandengan sendirinya beradaptasi mengikuti proses pembelajaran.

Sebagai contoh, apabila kita guru bahasa Indonesia dan ingin menyampaikan materi pelajaran "teks biografi", maka mulailah dengan memberi contoh teks biografi tentang tokoh-tokoh yang relevan dengan dunia siswa. Buat mereka tertarik bukan karena 100 persen kita paksa untuk ikut dunia kita,  melainkan karena mereka ingin menemukan hal-hal yang mereka kagumi.

Pada konteks ini, kita sebaiknya memahami kencederungan minat dan latar belakang siswa. Gejala dari terbangunnya kondisi ini adalah ketika siswa fokus sehingga mereka lupa waktu. Satu  jam akan tidak terasa berlalu ketika siswa masuk dalam kondisi ini.

Kita juga dapat membuat rules yang seru untuk membuat gairah mereka terpancing. Berilah mereka misi dan apresiasi. Misalnya, jika siswa melakukan x maka mereka akan dapat Y. Dengan begitu, siswa akan merasakan gejolak batin yang positif.

3.  Memberi momen kepada  siswa untuk merasa bermakna

Setiap tahap pada uraian ini sebetulnya saling berkaitan. Maka apabila tahap satu dan dua telah berhasil maka mudah untuk memembangun kondisi puncaknya atau tahap ketiga.  Pada Tahap ketiga ini kita akan  membangun kondisi meaningfull. Pada teori Seligmen kondisi ini sering disebut sebagai Authentic Happiness atau kebahagian sejati

Pada kondisi ini, siswa bukan lagi terkondisikan oleh kita, namun mereka sendiri yang membangun kondisi itu. Artinya, mereka senang, puas, dan merasa bahagia karena mereka telah menyatu dengan  suasana kelas.  Artinya kita telah membangun inti pembelajaran yang membahagiakan mereka.

Buatlah seolah-olah mereka yang memegang kendali suasana. Biasanya ini terjadi otomatis. Gejala dari kondsisi ini dapat terlihat ketika siswa merasa bermakna di kelas. Sebagai contoh, buatlah satu persatu siswa terlibat di muka kelas atau sebagai fokus. Kita dapat mendorong mereka presentasi kelompok, atau pun  memberi estafet untuk maju ke muka kelas, megoreksi, bertanya, dan menjawab pertanyaan.

Pada kondisi ini, kita tidak sama sekali dominan.  Namun siswa yang begitu aktif dan akan saling menularkan suasana menyenangkan.  Kita hanya menyimak dan  ikut tersenyum-senyum menikmati hangatnya proses pembelajaran ini. Tentu tetap mengamati dengan hati-hati sambil mempersiapkan penutup terbaik bagi  pembelajaran di kelas ini. Selamat mencoba!

Marendra Agung J.W

10 Juni 2021.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun