Mohon tunggu...
Drajatwib
Drajatwib Mohon Tunggu... Penulis amatiran

Menggores pena menuang gagasan mengungkapkan rasa. Setidaknya lebih baik daripada dipendam dalam benak, terurai lenyap dalam pusaran waktu.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Dolop

25 Januari 2025   18:38 Diperbarui: 25 Januari 2025   13:42 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

D O L O P

Dalam permainan dadu kecil-kecilan di masa lalu, ada satu peran unik yang disebut sebagai dolop. Ia bukan bandar yang memegang kendali permainan, juga bukan pemain utama yang bertaruh besar. Dolop adalah seseorang yang bertugas memancing suasana, menciptakan kesan bahwa permainan itu seru dan menarik, sehingga orang-orang lain tergoda untuk ikut bermain. Dolop sering kali berpura-pura menjadi pemain biasa, memenangkan taruhan kecil atau kalah dengan gaya yang mencolok, semata-mata untuk menarik perhatian orang-orang di sekitarnya.

Meskipun dolop terlihat seperti sosok sampingan, perannya sangat strategis. Tanpa dolop, permainan mungkin akan sepi dan berakhir tanpa antusiasme. Dalam banyak hal, dolop adalah penggerak yang menjaga permainan tetap hidup. Menariknya, konsep dolop ini tidak hanya berlaku di permainan dadu, tetapi juga bisa ditemukan dalam kehidupan sosial dan organisasi.

Konteks Organisasi

Dalam kehidupan organisasi, dolop bisa diartikan sebagai figur yang mengambil peran "pemancing" dalam arti sosial. Mereka bukan pengambil keputusan utama atau pemimpin formal, tetapi mereka bekerja di belakang layar untuk memastikan roda organisasi tetap bergerak. Dolop dalam organisasi tidak selalu terlihat mencolok, tapi peran mereka terasa ketika kelompok berada dalam kebuntuan---saat tidak ada yang berani memulai langkah atau mengambil keputusan.

Dolop memulai dengan hal-hal kecil: obrolan santai, candaan yang menghidupkan suasana, atau usulan sederhana yang menggiring kelompok menuju diskusi yang lebih serius. Dalam psikologi sosial, dolop dapat dikategorikan sebagai social catalyst, yaitu pemantik sosial yang memulai perubahan tanpa harus menjadi pusat perhatian.

Memecah Kebuntuan dengan Pendekatan Halus

Salah satu tugas dolop yang paling penting adalah memecah kebuntuan. Dalam psikologi sosial, ada fenomena yang disebut diffusion of responsibility, di mana anggota kelompok merasa bahwa tanggung jawab untuk bertindak seharusnya ada pada orang lain. Hal ini sering terjadi di organisasi, terutama ketika menyangkut keputusan besar, seperti pemilihan pemimpin atau penentuan arah program kerja.

Dolop hadir untuk mengatasi fenomena ini dengan pendekatan yang halus. Misalnya, mereka mungkin mulai dengan berkata, "Ayo kita kumpul dulu sambil ngopi, ngobrol santai." Dalam suasana yang lebih santai, dolop menciptakan ruang aman untuk diskusi tanpa tekanan, sehingga individu yang merasa ragu atau takut gagal lebih nyaman untuk berbicara.

Dolop juga sering menggunakan humor sebagai alat untuk mencairkan suasana. Candaan ringan seperti, "Kalau bukan Bapak yang maju, terus siapa yang bisa traktir kopi kita?" mungkin terdengar sederhana, tetapi ini adalah bentuk persuasi emosional yang kuat. Dalam teori validasi sosial, individu cenderung merasa lebih percaya diri untuk bertindak setelah mendapatkan dukungan emosional dan sosial dari kelompok.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun