Mohon tunggu...
AGUS SUPRIYADI
AGUS SUPRIYADI Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Catatan Perjalanan Dokter Kandungan di Asmat

20 Februari 2018   11:42 Diperbarui: 21 Februari 2018   20:04 2933
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Penderita gizi buruk di Asmat. Antarafoto

Ketika di Asmat, Ibu Menteri Kesehatan juga mengunjungi RSUD Agats. Beliau bercakap-cakap dengan para pasien dan menggendong bayi laki-laki, anak dari Paulina Sasi, yang ditolong kelahirannya melalui operasi sesar oleh dr Tansya SpOG, anggota tim FHC gelombang dua. Menteri Kesehatan berpesan kepada ibu-ibu warga Asmat untuk senantiasa memperhatikan tumbuh kembang bayi dan anak-anak melalui pemberian gizi yang seimbang.

*****.

Alhamdulillah, selama 8 hari bertugas di RSUD Agats, Asmat, ada 6 pasien yang melahirkan spontan dan satu dengan operasi sesar, yaitu Ibu Hilda Weyai. Kami juga memeriksa sejumlah ibu-ibu hamil yang berobat di rumah sakit. Sebagian besar ibu hamil memiliki kadar hemoglobin yang rendah. Ada empat pasien yang terinfeksi malaria tropikana dan dua pasien terinfeksi penyakit kelamin, sifilis. Rekan kami dokter internis menjumpai empat kasus HIV dan satu kasus AIDS dengan komplikasi infeksi paru. Pasien lain yang dirawat di RS Agats ada yang menderita cacingan (filariasis) dan infeksi TBC.

Daerah pesisir di Asmat merupakan salah satu kawasan endemis tinggi malaria. Wilayahnya yang berawa-rawa menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk Anopheles, pembawa penyakit malaria.Penyakit filariasis terkait dengan sanitasi dan perilaku warga. Mereka tinggal di atas rawa-rawa yang kebanyakan kotor dan berbau tak sedap. Mereka sulit mengakses air bersih dan hanya mengandalkan hujan. Sangat minimUD sarana mandi, cuci, dan kakus.

Untuk mandi dan buang hajat dilakukan di sungai, termasuk minum yang berasal dari air kali.Bahan makanan, termasuk sagu dan ikan dicuci dengan air kali yang keruh dan berlumpur. Telur-telur cacing yang menempel dari air keruh tak mati karena ikan dan sagu sering disajikan setengah matang.

Anak-anak yang sering main di sungai berlumpur rentan terhadap masuknya telur cacing ke tubuhnya. Menteri Kesehatan Nila Djuwita Moeloek mengatakan cacing ini turut menggerogoti gizi anak-anak Asmat. "Perut anak-anak di sana buncit-buncit tapi isinya cacing," katanya pada wartawan.

Bagaimana dengan penyakit kelamin yang diidap sejumlah ibu hamil? Boleh jadi fenomena ini terkait dengan perilaku seks pada usia dini dan mungkin seks bebas. Ada kabar juga bahwa bisnis prostitusi merambah ke Asmat setelah surut di kota Timika dan Merauke.

Warga di pedalaman Asmat biasanya tinggal di bivak atau rumah tanpa sekat-sekat kamar. Anak-anak dapat melihat orang tuanya melakukan hubungan seksual di dalam rumah maupun di kebun. Memori melihat adegan-adegan tersebut memacu para remaja meniru-niru dan melakukannya dengan lawan jenisnya.

Selama sepuluh hari di Kabupaten Asmat, tim FHC gelombang kedua melakukan pengobatan dan tindakan operasi kepada pasien di RSUD Agats. Ada pula diantara mereka yang disebar ke berbagai distrik untuk membantu di Puskesmas.

Selain itu kami melakukan sejumlah penyuluhan bekerja sama dengan pastor, suster, ustad dan guru. Lokasinya di sekolah Kristen SMP YPK dan SMP Yapus (Yayasan Pendidikan Islam). Kami menyuluh tentang bahaya penyakit infeksi, dan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS).

Penyuluhan harus terus dilakukan karena mengubah perilaku hidup bersih dan sehat merupakan proses yang panjang. Hal ini menyangkut kultur masyarakat yang sudah ratusan tahun menjadi kebiasaan. Antara lain mengenai buang hajat, kebersihan lingkungan, kebutuhan biologis, mendidik anak, cara mengolah makanan (memasak) dan lainnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun