Mohon tunggu...
Wahyu Triasmara
Wahyu Triasmara Mohon Tunggu... Dokter - Owner Klinik DRW Skincare

Seorang manusia biasa kebetulan berprofesi dokter yang ingin berbagi cerita dalam keterbatasan & kesederhanaan.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Solusi "Kerja" Jalan Pintas Kabinet Jokowi

11 Januari 2015   19:52 Diperbarui: 17 Juni 2015   13:21 199
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Alhamdulillah 100 hari pemerintahan jokowi saya anggap paling berhasil dibanding presiden sebelum beliau. Keberhasilannya antara lain adalah berhasil menaikkan BBM , berhasil menaikkan TDL listrik, berhasil menaikkan tiket kereta api kelas ekonomi, dan terbaru akan menghapus tiket pesawat murah juga menaikkan harga gas elpiji yang kini keberadaanya kian langka.

Yang terbaru saya dengar 'presiden ingin subsidi pupuk dihapus” begitulah  ujar Aviliani usai pertemuan ISEI dengan Presiden Jokowi di Istana Negara, Selasa (6/1/2015). Rencana penghapusan subsidi pupuk itu dilandasi fakta bahwa selama ini sebagian pupuk subsidi justru diselewengkan, tidak diberikan kepada petani yang berhak seperti dikutip dari Jawa Pos (JPNN).

Jika subsidi pupuk diselewengkan bukankah harusnya yang ditindak itu adalah para penyelewengnya? saya jadi gagal paham, kebijakan yang katanya pro wong cilik kok sepertinya saat ini justru malah pro kapitalis? ketika pupuk mahal, harga pangan pasti juga akan makin naik. Itu jadi peluang bagi negara lain utk mengekspor bahan pangan dari negara mereka ke Indonesia dgn harga bersaing tentunya. Ujung-ujungnya petani yg sudah susah hidupnya itu tambah makin susah. Walaupun hanya sekedar wacana rakyat harus kritis dan tak boleh membiarkan kondisi demikian terjadi.

Menurut saya yang bodoh politik ini seolah kabinet Jokowi yang katanya merakyat itu justru jauh tidak berpihak pada rakyat. Solusi-solusi yang ditawarkannya cenderung  menimbulkan kekuatiran masyarakat. Saya bilang ini adalah solusi jalan pintas karena dengan alasan yang tidak logis harga-harga dinaikkan sementara pendapatan perkapita rakyat indonesia juga tak kunuung naik. Itu berarti beban yang harus ditanggung rakyat untuk pemenuhan kebutuhan sehari-hari semakin berat.

Apakah menaikkan harga menjadi satu-satunya solusi dalam menyelesaikan permasalahan negara kita? Berikut ini adalah solusi jalan pintas yang ditawarkan kabinet kerja jokowi yang menurut saya yang buta politik ini tidak masuk akal.

1. Ketika SUBSIDI BBM dinilai tidak tepat sasaran, harga BBM dinaikkan, padahal harga minyak dunia justru sedang turun dititik paling rendah (murah).

2. Ketika PUPUK di curigai diselewengkan, maka harga PUPUK dinaikkan bukan justru mencari oknum penyelewengnya.

3. Ketika PESAWAT kecelakaan, harga tiket murah dihapuskan tanpa identifikasi terlebih dahulu atau setidaknya menunggu penyelidikan KNKT.

4. Ketika sering terjadi pemadaman bergilir di daerah, Solusinya Tarif Dasar Listrik dinaikkan bukan justru memperbaiki pelayanan.

5. Ketika rakyat butuhkan moda transportasi umum, tarif kereta ekonomi justru dinaikkan.

6. Ketika rakyat tak boleh pakai minyak tanah dan harus pakai gas, kini Harga LPG mau dinaikkan. mending kalau cuma naik harga, tapi kini barangnya pun langka dan susah didapatkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun