Tentu pada akhir-akhir ini banyak sekali pemberitaan mengenai kebudayaan Korea Selatan yang berkembang pesat di Indonesia, perkembangan ini di dorong dari berbagai sisi dan aspek tentunya. Contohnya seperti dari sisi industri film Korea Selatan yang digemari oleh banyak masyarakat Indonesia, dan juga dari industri musik (K-pop) juga sangat mendorong perkembangan kebudayaan Korea Selatan di Indonesia.
Kebudayaan Korea Selatan yang masuk ke Indonesia tentunya beragam bentuknya, salah satu contoh yang mungkin dapat diambil adalah budaya berbahasa Korea yang hingga saat ini masih sangat diminati oleh banyak masyarakat Indonesia. Kebudayaan ini kebanyakan hadir melalui industri musik dan film Korea Selatan, membuat banyak masyarakat Indonesia menjadi tertarik untuk mengenal lebih dalam mengenai bahasa Korea.
Lalu bagaimana hubungannya budaya berbahasa Korea dengan identitas budaya? Fong (dalam Samovar, 2007) menjelaskan bahwa budaya dan identitas budaya dalam studi hubungan antar budaya telah menjadi istilah payung yang memasukan identitas ras dan etnis. Identitas budaya ini tentu diperoleh dari interaksi dengan anggota dari kelompok (seperti contohnya keluarga, teman, dan sebagainya). Identitas juga merupakan konsep penting dalam interaksi komunikatif sehari-hari terutama komunikasi antar budaya.
Disini bahasa termasuk dalam identitas etnis, hal ini dikarenakan suatu bahasa merupakan dimensi tambahan dari identitas entnis mereka. Bahasa dapat mewakilkan atau menunjukan identitas pada setiap diri individu yang menggunakan bahasa tersebut. Dalam hal ini seseorang yang menggunakan bahasa Korea berarti mereka menunjukan identitas etnis mereka. Beberapa orang mengambil identitas etnis mereka dari kelompok regional yang melampaui batas negara dan didasarkan pada kepercayaan dan praktik budaya yang sama.
Daftar Pustaka:
Samovar, L. A., Porter, R. E., McDaniel, E. R., & dkk. (2017). Communication Between Cultures. Boston: Cengange Learning.
