Mohon tunggu...
Mangatas SM Manalu
Mangatas SM Manalu Mohon Tunggu... Dokter Spesialis Penyakit Dalam -

Dokter Spesialis Penyakit Dalam RS Mayapada Lebak Bulus, Jakarta Selatan & Klinik AIC, Kuningan City Mall - Jakarta. Instagram: https://www.instagram.com/mangatasm/ Twitter: https://twitter.com/#!/Komangatas3. Facebook: https://www.facebook.com/mangatasm

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Vertigo, Stroke dan Sulit Punya Anak Bisa Terjadi karena Pengentalan Darah

9 Maret 2017   11:53 Diperbarui: 10 November 2017   02:22 5389
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber ilustrasi: stogiatro.gr

Dalam beberapa waktu belakangan ini, penulis menemukan beberapa kasus penyakit yang sulit dipastikan diagnosisnya meskipun diperiksa di rumah sakit yang memiliki fasilitas penunjang diagnostik yang cukup lengkap.

  • Kasus I: Seorang mahasiswi 18 tahun, sejak usia 7 tahun sering mengalami nyeri dan kemerahan pada tungkai bawahnya. Ia sudah lama berobat ke banyak dokter dan minum obat anti nyeri setiap hari sampai lambungnya terganggu karena pemakaian obat-obatan tersebut,
  • Kasus II: Seorang sahabat penulis sejak di bangku SMA yang setiap hari mengalami episode vertigo (pusing berputar) berat disertai muntah-muntah dan telinga berbunyi mendenging, bahkan kemampuan mendengar telinga kirinya berkurang. Teman penulis ini sudah berobat ke beberapa negara tetangga, tetapi belum bisa dipastikan apa nama penyakitnya dan tidak ada perbaikan dari keluhan/gejala meskipun diobati,
  • Kasus III: Seorang pasien yang dikonsulkan oleh seorang dokter spesialis kebidanan kandungan karena sudah 7 (tujuh) kali mengalami keguguran kandungan, meskipun organ reproduksi penderita dan suaminya normal dan hasil tes TORCH (Toxoplasma, Rubella, Cytomegalovirus, Herpes) negatif.

Pada ketiga kasus tersebut, penulis akhirnya meminta para penderita untuk melakukan serangkaian tes yang spesifik dan relatif mahal. Dari hasil dari rangkaian tes pada ketiga kasus tersebut, terbukti adanya kelainan yang disebut Anti Phospolipid Syndrome (APS), atau dalam bahasa awamnya disebut keadaan Pengentalan Darah.

Pada banyak kasus yang lain, keadaan “pengentalan darah”, dinyatakan sendiri oleh si pasien berdasarkan hasil selancar di internet (diagnosis ala Google) atau dari tulisan broadcast WhatsAp (WA) yang hoax. Gejala dan terapi “pengentalan darah” yang disampaikan mereka berdasarkan data-data hoax tersebut jauh berbeda dengan apa yang tertulis dalam literatur. Biasanya pada kasus “pengentalan darah” ala Google tersebut, terjadi karena berkurangnya volume plasma akibat keadaan dehidrasi.

Pada beberapa kasus yang lain lagi (bukan ala Google), terjadi peningkatan produksi sel-sel darah dalam jumlah besar dari sumsum tulang, sehingga densitas/kepadatan sel-sel darah meningkat dan darah menjadi “kental”, misalnya pada kasus Leukemia (kanker darah) di mana jumlah sel darah putih sangat banyak.

Untuk bisa mengerti bagaimana terjadinya pengentalan darah, kita perlu mengingat kembali akan hal-hal berikut ini: darah terdiri dari 2 komponen utama yaitu: sel-sel darah dan cairan darah (plasma). Sel-sel darah terdiri atas 3 jenis, yaitu sel darah merah (eritrosit), sel darah putih (leukosit) dan pembentuk bekuan darah (trombosit). Plasma membawa ketiga jenis sel darah tersebut ke seluruh tubuh.

Ada tiga mekanisme yang memungkinkan terjadinya pengentalan darah:

  1. Keadaan dehidrasi/kekurangan cairan plasma darah
    Di sini kepadatan/densitas sel-sel darah relatif meningkat akibat berkurangnya pembawa darah (menurunnya volume plasma); misalnya akibat dehidrasi berat,
  2. Jumlah sel-sel darah meningkat secara absolut
    Hal ini terjadi karena kenaikan absolut produksi sel-sel darah oleh sumsum tulang. Jika jumlah sel darah merah yang meningkat disebut sebagai Polisitemia. Bila jumlah sel darah putih yang meningkat disebut sebagai lekositosis, termasuk pada leukemia, dan bila yang meninggi trombosit disebut trombositosis,
  3. Terjadinya pengumpulan/penumpukan sel-sel darah, khususnya trombosit (hipragregasi trombosit)
    Oleh beberapa sebab (faktor genetika dan lingkungan), terjadilah penumpukan trombosit. Penumpukan tombosit tersebut, akan membentuk gumpalan (clot) di dinding pembuluh darah sehingga menghalangi aliran darah.

Pengentalan Darah akibat mekanisme pada poin 3) inilah yang merupakan penyakit Pengentalan Darah yang ‘Sejati’, yang disebut sebagai Antiphospholipid Syndrome (APS) atau Hughes Syndrome.

Darah kental, yang juga dikenal sebagai hiperkoagulabilitas, adalah suatu kondisi di mana darah seseorang lebih kental (tebal dan sel-selnya saling melekat, lengket) dibanding dengani darah normal. Pengentalan darah terjadi karena adanya kelainan dalam proses pembekuan akibat proses autoimun.

Mekanisme terjadinya APS
Mekanisme dasar terjadinya APS adalah gangguan autoimun, yaitu sistem kekebalan tubuh menyerang sel-sel sehat pada tubuh sendiri.

Fosfolipid adalah bahan pembentuk permukaan sel, termasuk sel-sel trombosit dan sel-sel yang melapisi pembuluh darah.

Oleh sebab-sebab yang belum jelas (pengaruh faktor genetik/keturunan dan faktor lingkungan) maka sel-sel pertahanan tubuh penderita APS membentuk antibodi untuk menghancurkan protein yang melekat pada fosfolipid, baik protein fosfolipid pada trombosit maupun pada pembuluh darah. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun