Kegagalan Tim Nasional Indonesia ke panggung Piala Dunia 2026 menjadi topik hangat pada satu pekan terakhir. Asa yang pernah melambung tinggi di bumi pertiwi sirna dalam waktu sepekan setelah Timnas Garuda tunduk dari Arab Saudi (3-2) dan Irak (1-0) pada babak ke-4 kualifikasi Piala Dunia 2026.
Terang saja, suporter Indonesia sedih bercampur geram. Kesedihan terlahir lantaran asa yang sudah lama terbangun luntur dalam waktu sepekan. Lalu, kegeraman suporter Indonesia terjadi karena lahirnya kebijakan dan keputusan Badan Sepak Bola Indonesia (PSSI) di tengah upaya Indonesia berjuang selama babak kualifikasi Piala Dunia 2026.
Salah satu sorotan yang mencuat adalah soal pemecatan Pelatih Shin Tae-yong (STY) di tengah jalan. Pelatih asal Korea Selatan itu sebenarnya mempunyai kontribusi besar dalam membangun Timnas termasuk langkah panjang Indonesia mendapatkan satu tiket ke Piala Dunia.
Namun, tak disangka PSSI memecat STY dan lagi-lagi melakukan langkah kejutan dengan memilih Patrick Kluivert sebagai pelatih pengganti. Kluivert secara umum tak mempunyai rekam jejak positif kala berlaku sebagai pelatih. Makanya, suporter pun sangsi dengan keputusan PSSI dan makin ragu pada kiprah timnas Indonesia di tangan Kluivert.
Benar saja, Timnas Indonesia yang sebenarnya mempunyai komposisi skuad yang mumpuni berkat langkah naturalisasi tak berkembang dengan baik di tangan Kluivert. Malahan, Tim Garuda cenderung berjalan ke belakang.
Di tengah situasi kekecewaan suporter Indonesia atas kegagalan tembus Piala Dunia 2026, di lain pihak perlahan-lahan peserta Piala Dunia 2026 dari 46 perwakilan mulai bertambah. Sejauh ini, masih ada nama-nama tim yang sudah langganan masuk Piala Dunia, seperti Timnas Inggris yang berhasil lolos berkat tangan dingin Pelatih Thomas Tuchel.
Namun, ada juga kejutan dari peserta yang lolos. Salah satunya Tanjung Verde, negara kecil kepulauan yang terletak di bagian paling barat benua Afrika berhasil menciptakan sejarah untuk lolos untuk pertama kalinya pada Piala Dunia 2026.
Kepastian kelolosan Tanjung Verde terjadi setelah meraih kemenangan 3-0 kontra Eswatini di stadion nasional Tanjung Verde. Sontak saja, suporter Tanjung Verde meluapkan kegembiraan di jalan-jalan kota.
Tanjung Verde pun mendapatkan 1 tiket dari 9 tiket untuk wakil dari benua Afrika. Sejauh ini, selain Tanjung Verde yang lolos, benua Afrika juga diwakilkan oleh Algeria, Mesir, Maroko, Tunisa dan Ghana pada Piala Dunia 2026. Tertinggal 3 tiket tersisa untuk benua Afrika.
Berada di Grup D kualifikasi Benua Afrika, Tanjung Verde berhasil memuncaki klasemen dengan koleksi 23 poin. Jumlah itu melebihi 4 poin dari Kamerun, yang nota bene sudah langganan bermain pada Piala Dunia