Dengan beberapa cita rasa, Kopiko memberikan opsi bagi para konsumer. Hal itu tentu saja menciptakan dan menjaga persaingan dengan kopi-kopi sachet lainnya, sekaligus menjaga nama Kopiko di mata penggemar.
Bahkan merek Kopiko melebarkan sayapnya dalam bentuk kopi berbotol. Itu juga membuat merek Kopiko makin berkembang dan diketahui oleh masyarakat.
Dengan keberadaan kopi sachet merek Kopiko, saya pun mempunyai pilihan untuk merasakan cita rasa Indonesia. Walaupun formula yang disajikan sudah mengarah pada cita rasa Filipina, tetapi paling tidak ada sedikit yang tak lekang dari cita rasa Indonesia. Rasa pahitnya masih dapat!
Dalam mana, Kopiko terlihat tak begitu manis dibandingkan kopi-kopi sachet lainnya. Belum lagi dengan ada tawaran Kopiko cita rasa pahit, itu membuat pilihan untuk merasakan cita rasa Indonesia makin terjawab saat berada di wilayah pedalaman Indonesia.
Kopi sachet merek asal Indonesia telah tembus wilayah pedalaman Filipina. Itu bisa membahasakan bahwa merek kopi sachet asal Indonesia bisa berjaya di luar negeri.
Tentu saja, itu tak bergantung pada relasi pemasaran, tetapi juga bergantung pada cita rasa yang bisa menjawabi kebutuhan pasaran. Kendati cita rasanya sudah terlihat tak murni khas Indonesia, paling tidak kerinduan untuk minum sachet asal Indonesia bisa terpuaskan.
Terlepas dari formula rasa dan juga metode pemasaran dari merek kopi asal Indonesia tersebut, yang pasti saya senang bisa melihat warna khas Indonesia hingga daerah pedalaman. Tak sedikit ketika ada mengetahui asal merek kopi itu dari Indonesia, mereka pun bertanya tentang Indonesia.
Cerita pun tak sekadar tentang kopi sachet tersebut. Akan tetapi, kisah kami tentang budaya minum kopi antara dua wilayah yang berbeda.
Ya, dari kopi sachet merek asal Indonesia, cerita bisa meluas hingga melampaui kopi sachet tersebut. Bahkan, itu juga menyentuh dunia politik, yang membandingkan situasi politik di Filipina dengan di Indonesia.
Kadang-kadang ketika ada barang yang melekat dengan identitas tertentu, hal itu bisa merangsang kita untuk mengidentifikasi diri dengan identitas tersebut. Identifikasi itu bisa saja tak terbatas pada barang itu semata tetapi bisa merambat pada hal-hal lain yang melekat dan berkaitan dengan barang tersebut.
Seperti merek kopi sachet asal Indonesia yang secara tak langsung membahasakan identitas Indonesia masuk pedalaman Filipina. Pembicaraan bisa saja bermula dari kopi sachet tersebut dan kemudian menyebar pada dimensi lain dari kehidupan, baik itu berkaitan dengan kopi sachet tersebut atau pun juga pertukaran budaya antara kedua belah pihak.