Mohon tunggu...
Gobin Dd
Gobin Dd Mohon Tunggu... Orang Biasa

Menulis adalah kesempatan untuk membagi pengalaman agar pengalaman itu tetap hidup.

Selanjutnya

Tutup

Financial Artikel Utama

Ketika Anak Tak Perlu Tahu Isi Rekening Bank Orangtua

6 September 2025   17:57 Diperbarui: 9 September 2025   04:18 364
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tujuan dari diskusi tentang kondisi finansial keluarga adalah agar anak bisa menyadari pentingnya pengaturan anggaran. Di sini, keuangan keluarga tak sekadar dipakai, tetapi itu harus dimanfaatkan seturut kebutuhan keluarga, termasuk kebutuhan anggota keluarga.

Lalu, batas diskusinya tentang keuangan antara orangtua dan anak terletak pada soal jumlah simpanan buku rekening yang dimiliki orang orangtua. Pada titik tertentu, orangtua tak boleh membuka atau pun memberi tahu pada anak jumlah uang dan aset keluarga secara total.

Kerahasiaan pada jumlah uang di rekening bank bertujuan untuk menjauhi pola pikir tertentu. Bukan tak mungkin, apabila asetnya banyak dan jumlah simpanan uangnya besar, anak pun beranggapan bahwa keluarganya terbilang kaya. Untuk itu, anak bisa saja sesuka hati meminta uang kepada orangtua. Jika tak diberikan, anak bisa memberontak atau juga anak bisa melakukan hal yang salah.

Kalau diiyakan, anak bisa memanfaatkan uang tersebut untuk melakukan hal yang tak diinginkan. Atau juga, memanfaatkan uang keluarga demi kepentingan pamer.

Hemat saya, aksi flexing anak ala orang kaya tak hanya lepas dari gaya hidup orangtua tetapi juga karena transparasi soal pendapatan keluarga yang terlalu terbuka bagi anak. Transparansi, di satu sisi, sangat bermakna untuk memberikan pelajaran soal keuangan keluarga pada anak.

Pada sisi lain, kerahasian isi rekening bank bertujuan agar anak bisa berlaku seturut keinginannya sendiri, tetapi mengikuti aturan hidup yang ditetapkan oleh keluarga. Dalam mana, aturan itu mengenai jumlah uang yang dianggarkan untuk satu bulan, termasuk soal kebutuhan anak.

Aturan itu akan ditaati dengan baik, apabila anak tak begitu tahu dengan jumlah uang yang disimpang di bank. Namun, aturan itu bisa saja dilanggar oleh anak tatkala menyadari jika jumlah pendapatan dan uang simpanan orangtua ternyata besar.

Tentu saja, aturan itu bisa bekerja dengan efektif dan efesien apabila orangtua juga menghadirkan pola hidup yang sederhana. Artinya, orangtua menganut cara hidup yang coba mencerminkan aturan hidup tak berlebih-lebihan.

Namun, ketika orangtua menunjukkan kemewahan, anak mengikuti pola yang sama. Tak menutup kemungkinan anak bisa saja mencari tahu jumlah uang yang sudah disimpan oleh orangtua.

Lebih jauh, kerahasian jumlah uang yang disimpan oleh orangtua di bank juga mau menjaga persepsi anak. Jangan sampai anak membangun persepsi tentang keluarganya atau pun orangtuanya bertolak dari jumlah uang di rekening bank.

Seyogianya, orangtua tak perlu memberitahukan semua hal tentang kondisi keuangan keluarga. Ada batas yang tak bisa dilewati oleh anak. Tujuannya agar sistem kerja orangtua dalam mengatur keuangan keluarga berjalan efektif lantaran anak tak begitu tahu jumlah uang yang sebenarnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun