Dari dua pekan lanjutan La Liga Spanyol musim 2025/26 yang telah berlalu, dua rival abadi, Barcelona dan Real Madrid berhasil meraih poin penuh. Pada pekan kedua, Barcelona melakukan aksi "comeback" di markas Levante (3-2) (24/8/25).
Hal itu bukanlah pemandangan baru bagi Barca. Pada musim lalu, salah satu pemandangan dari permainan Barca adalah aksi "ramontada", yang mana bisa membalikkan defisit dua gol dan kemudian meraih kemenangan.
Di kandang Levante, Barca terlebih dahulu tertinggal 2-0 pada babak pertama. Pada babak kedua, Pelatih Barca Hansi Flick menarik keluar Marc Cassado dan Marcus Rashford guna memberi tempat kepada Gavi dan Dani Olmo. Perubahan taktik itu mengubah permainan Barca.
Perlahan tetapi pasti, Barca berhasil menembus kesolidan lini belakang Levante. Mulai dari tendangan jarak jauh Pedri hingga kepiwaian Ferran Torres memanfaatkan sepak pojok. Tak sampai di situ, Barca terus melancarkan ancaman ke lini belakang Levante. Poin penuh tampak seperti harga mati.
Ancaman Barca pun berbuah hasil. Umpan lambung Lamine Yamal salah diantisipasi oleh bek Levante. Alih-alih U. Elgezabal mau menanduk bola keluar, malahan bola masuk ke gawang sendiri. Barca pun berhasil membawa 3 poin penuh dari markas Levante.
Akan tetapi, di balik hasil itu, masalah yang sama sebenarnya masih menaungi Barca. Kesolidan lini belakang. Dua gol terjadi lewat pola serangan balik para pemain Levante.
Gol pertama tercipta lewat kejelian para pemain Levante memanfaatkan ketidaksiapan para pemain Barca. I. Romero yang hendak dikepung pemain Barca pandai mengeco dengan baik Pau Cubarsi sehingga mendapatkan ruang bebas untuk melakukan tendangan. Awal dari gol itu terjadi karena serangan balik dan lini belakang sudah terlambat menutup dengan baik pergerakan pemain Levante.
Sama halnya dengan sebab gol kedua. Kendati gol itu tercipta lewat titik penalti, yang dinilai oleh sebagian cukup kontroversi, namun itu bermula dari pola serangan balik. Para bek Barca mencoba menutup ruang tembak, tetapi kemudian bola malah menghantam tangan A. Balde.
Lini belakang menjadi sebab dari dua gol Levante yang terjadi pada babak pertama. Sebenarnya, hal itu bukanlah masalah baru. Itu sudah terjadi sejak musim lalu.
Konsekuensi dari permainan yang menerapkan para bek untuk maju kedepan guna menekan lawan menyebabkan ruang bebas antara bek dengan penjaga gawang. Menjadi persoalan saat Barca kehilangan bola, dan kemudian para pemain lawan melakukan serangan balik.