Barcelona mengawali kiprahnya untuk mempertahankan trofi La Liga Spanyol dengan kemenangan meyakinkan. Bertandang ke markas Mallorca, Stadion San Moix (17/8/25) Barca menang telak dengan skor 3-0.
Tiga gol dicetak oleh Raphinha, Ferran Torres, dan Raphinha. Tiga pemain tersebut bisa saja menjadi trio baru Flick menimbang kondisi fisik Robert Lewandowski yang sudah mulai dibekap cedera.
Di balik kemenangan itu, Mallorca sebenarnya harus bermain dengan 9 orang pemain sejak menit ke-39 gegara diganjar kartu merah. Praktisnya, pada babak kedua, Mallorca harus bersusah payah meladeni 11 pemain Barca.
Namun, hanya satu gol Barca yang tercipta. Itu pun terjadi menjelang babak kedua berakhir lewat tendangan "gozalo" ala Lamine Yamal.
Terang saja, Pelatih Barca, Hansi Flick berang. Pelatih yang dikenal keras dan disiplin itu tak puas dengan performa anak-anak asuhnya. Flick kecewa lantaran Barca gagal mempertahankan dan bahkan menaikkan intensitas permainan.
Padahal, Mallorca sudah kehilangan dua pemain. Dari sisi jumlah pemain, Barca sudah unggul. Akan tetapi, performa Barca tampak lebih rileks dan tak begitu intens ketika jumlah pemainnya lebih banyak daripada Mallorca.
Oleh sebab itu, seperti terlansir dalam SPORT.com (18/8/25), Flick menyatakan kemarahannya kepada para pemainnya di ruang ganti. Pelatih asal Jerman itu menyatakan bahwa dengan performa yang ditampilkan Barca kontra Mallorca, timnya akan sulit untuk mempertahankan dan memenangkan trofi La Liga Spanyol musim ini.
Lebih jauh, Flick menilai jika tanpa intensitas, fokus dan kekuatan fisik yang solid Barca akan sulit untuk bersaing dengan tim-tim kuat di Eropa.
Kemarahan Flick sangat beralasan lantaran itu bertolak dari pengalamannya sendiri sewaktu melatih Bayern Muenchen. Muenchen pernah menciptakan sejarah bersama Flick dengan meraih 6 trofi dalam satu musim.
Akan tetapi, pada musim berikutnya setelah musim bersejarah tersebut, Munchen gagal mempertahankan performa yang sama. Hanya trofi Bundesliga yang berhasil diamankan oleh Flick.