Pada musim ini, Lamine Yamal tampil cukup fenomenal. Performanya bermula dari kontribusinya membantu Timnas Spanyol meraih trofi Piala Eropa 2024 di Jerman jelang musim kompetesi 2024/25 hingga kemudian diteruskan di Barcelona pada musim ini.
Dalam era kepelatihan Hansi Flick, Yamal menjadi salah satu aktor kunci raihan treble di level domestik. Dalam mana, Barca mampu mematahkan upaya rival abadi, Real Madrid dalam mempertahankan trofi La Liga Spanyol. Juga, Barca melengkapi trofi itu dengan raihan Piala Super Spanyol pada bulan Januari lalu dan Copa del Rey di bulan Mei.
Di balik raihan itu, Yamal mencuri perhatian lewat kontribusi-kontribusinya dalam rupa asis dan gol. Tak pelak, langkah Barca memperpanjang kontrak dari pemain yang berusia 18 tahun itu sangat tepat. Seturut kabar, Yamal diikat hingga 2031.
Di balik nilai kontrak tersebut, Yamal "dihadihi" dengan gaji yang tinggi sebesar 20 juta euro pertahun dengan tambahan bonus seturut kontribusi performanya dan apabila meraih trofi Ballon d'Or dengan Barca. Untuk itu, Yamal termasuk pemain yang bergaji tinggi di skuad Barca.
Dengan perpanjangan kontrak tersebut, spekulasi atas upaya klub-klub besar untuk mendapatkan tanda tangan Yamal tak menjadi kenyataan. Memang, pada satu sisi sangat sulit untuk merekrut Yamal dari Barca lantaran keterikatannya dengan klub asal Catalan tersebut. Bahkan Yamal masuk daftar pemain tak diperjualbelikan.
Yamal terbentuk di akademi klub La Masia. Sebagian besar rekan setimnya di skuad Barca saat ini adalah mantan rekannya di akademi klub. Itu bisa menjadi salah satu faktor yang mana Yamal bisa tampil pada level terbaik.
Pindah di usia muda dengan iklim yang baru bisa saja menantang proses adaptasi pemain yang terbilang relatif masih berusia muda.
Untuk itu, memberikan kontrak dengan langkah yang spesial terjadi pada waktu yang tepat bagi Barca. Bagaimana pun, Yamal bisa menjadi titik awal dari proses pembenahan Barca yang hampir kurang dari satu dekada mengalami kemerosotan. Salah satu sebabnya adalah persoalan keuangan yang tak dibarengi dengan performa tim yang tak begitu meyakinkan walaupun sudah belanja pemain dengan harga mahal.
Yamal pun dipandang sebagai salah satu fondasi awal dari langkah pembenahan Barca. Langkah itu sudah menyata pada musim ini lewat sentuhan tangan Flick. Dengan kombinasi antara pemain muda asal akademi dengan pemain senior, Flick mampu membuat permainan Barca lebih atraktif dan agresif.
Guna mempertahankan level permainan itu, mau tak mau Barca perlu mengamankan beberapa punggawa penting seperti Yamal. Yamal yang diikat kontraknya hingga berusia sebelum 24 tahun bisa menjadi salah satu tulang punggung Barca untuk kembali ke masa jaya dan keluar dari pusaran keterpurukan.