Mohon tunggu...
Gobin Dd
Gobin Dd Mohon Tunggu... Orang Biasa

Menulis adalah kesempatan untuk membagi pengalaman agar pengalaman itu tetap hidup.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Wajah Berbeda Manchester United dan Satu Kaki di Final Liga Eropa

2 Mei 2025   10:15 Diperbarui: 2 Mei 2025   11:17 406
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Manchester United merayakan gol ke gawang Athletic Bilbao. Foto: AFP/Andre Gillenea via Kompas.com

Setelah laga kontra Athletic Bilbao pada leg pertama semifinal Liga Eropa di Stadion San Memes (2/5/25), bek Manchester United (MU) Harry Maguire menyatakan bahwa timnya sudah satu kaki di partai final. Pernyataan dari mantan kapten tim MU cukup beralasan.

Betapa tidak, berstatuskan sebagai tamu, MU mampu mengalahkan Athetic dengan 3 gol tanpa balas pada leg pertama semifinal Piala Liga Eropa. Kemenangan 3-0 sudah cukup menjadi bekal berharga bagi MU lantaran pada leg kedua nantinya MU akan berstatuskan sebagai tuan rumah.

Harapannya, tuah Old Trafford berpihak pada MU. Keangkeran Old Trafford yang agak pudar di Liga Inggris seharusnya dipoles dengan performa apik saat mendapatkan tantangan dari Athletic pada leg kedua yang pastinya tak mau menyerah begitu saja.

Performa MU di Piala Liga Eropa cukup berbeda kalau dibandingkan dengan performa di level domestik. Di Liga Inggris, MU bercokol pada posisi ke-14 klasemen sementara Liga Inggris. Dalam liga laga terakhir, MU tak sekalipun menang (2 kali seri dan 3 kali kalah).

Makanya, performa apik di Liga Eropa menjadi wajah berbeda MU. Sebagaimana yang disampaikan oleh Maguire, di atas kertas MU sudah menjadi favorit untuk bermain di partai final Piala Liga Eropa pada musim ini.

Hal itu didukung oleh performa impresif "Setan Merah" sepanjang laga. Dari 73 persen penguasaan laga, MU mampu mencatatkan 14 tembakan ke gawang Bilbao dan 7 yang tepat sasar.

MU mencetak gol pada menit ke-30 lewat tandukan gelandang bertahan Casemiro. Petaka datang ke Bilbao dan keuntungan bagi MU terjadi pada menit ke-33 setelah wasit mengecek pelanggaran di depan gawang Bilbao dan peluang penalti bagi MU.

Setelah pengecekan VAR, wasit mengganjar satu pemain Bilbao dengan kartu merah sekaligus MU mendapatkan tendangan penalti. Bruno Fernandes mampu memanfaatkan dengan baik tendangan dari titik penalti sehingga skor berubah 2-0.

Lagi-lagi Fernandes menjadi aktor penting gol ke-3 MU. Tepatnya di menit ke-45, pemain Portugal itu luput dari penjagaan lini belakang Bilbao mampu menyarangkan bola dengan tepat ke gawang Bilbao.

Pada babak ke-2, Bilbao memilih bermain bertahan di tengah dominasi MU. Kehilangan satu orang pemain membuat Bilbao gagal mengembangkan permainan dengan baik.

Performa MU di San Memes menunjukkan wajah berbeda. MU yang begitu melempem di Liga Inggris tampil sebagai salah satu favorit untuk mengangkat trofi Piala Eropa pada musim ini. Sejauh ini MU menjadi satu-satunya tim yang belum terkalahkan di kompetesi Eropa.

Tentu saja, MU tepat masih berwaspada dengan daya kejut Bilbao yang bisa saja menggerakkan energi ekstra untuk melakukan aksi "ramontada".

Lebih jauh, tampaknya tuah pelatih Ruben Amorim berpihak pada MU. Amorim yang sebelumnya menjadi pelatih Sporting Lisbon dan kemudian bergabung dengan MU pada bulan November lalu memiliki catatan yang apik di kompetesi benua Eropa.

Pelatih muda berkebangsaan Eropa itu belum mengalami kekalahan di kompetesi Eropa sejauh ini. Sewaktu bersama Sporting yang bermain di Liga Champions Eropa, Amorim mencatatkan 3 kemenangan dan 1 kali kalah. Bahkan salah satu kemenangan Amorim terjadi saat mengalahkan Manchester City di kualifikasi grup.

Lalu, sewaktu bersama MU yang nota bene bermain di Liga Eropa, Amorim mencatatkan 7 kemenangan dan 2 kali seri. Menariknya, jumlah kemenangan Amorim di Liga Eropa bersama MU lebih banyak daripada catatan kemenangan di Liga Inggris, yang mana baru mencatatkan 6 kemenangan.

Oleh sebab itu, wajah berbeda MU seperti berjalan tegak lurus dengan tuah Amorim sebagai pelatih. Hal itu pun bisa menjadi modal berharga bagi MU untuk mendapatkan satu tiket ke Liga Champions Eropa apabila kelak berhasil mengangkat trofi dari turnamen kasta kedua di benua Eropa tersebut.

Apabila itu terjadi, kisah MU seperti mengulangi perjalanan mereka sewaktu tembus ke Liga Eropa. MU mendapatkan tiket ke Liga Eropa gegara meraih juara Piala FA. Kalau tidak, MU harus gigit jari lantaran tak bisa bermain di kompetesi benua Eropa.

Wajah berbeda MU bisa menegaskan bahwa satu kaki di partai final dan trofi pertama Amorim sebagai pelatih MU sudah di depan mata. Trofi itu bisa saja mengamankan tempat Amorim di kursi pelatih untuk musim depan dan juga menjadi titik balik MU untuk memperbaiki performa musim ini di Liga Inggris.

Salam Bola

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun