Pertama, orangtua perlu tahu teman akrab dari anaknya.Â
Orangtua perlu mempunyai cara agar bisa mengetahui teman-teman dari anaknya. Bahkan lebih jauh, orangtua mencari tahu latar belakang teman-teman anaknya, bagaimana mereka bergaul, dan apa saja yang mereka lakukan dalam pergaulan mereka.Â
Cara ini agak rumit lantaran anak kadang salah persepsi. Dalam mana, mereka bisa melihat hal itu sebagai bentuk kontrol dari pergaulan mereka.Â
Namun, tak salah apabila orangtua bertanya kepada anak atau juga mencari tahu teman-teman di sekolah dan guru tentang pergaulan dari anak mereka.Â
Mengetahui teman anak mereka bisa menjadi langkah antisipasi orangtua agar anak mereka tidak terjebak pada pergaulan yang salah. Terlebih lagi, ketika orangtua mengetahui dengan baik latar belakang dari teman-teman anak mereka.Â
Pengetahuan itu bisa memampukan orangtua dalam mengarahkan anak. Apabila pergaulannya dengan teman-temannya sudah bergerak ke arah yang salah, orangtua mempunyai kewajiban untuk mengingatkan dan bahkan menegur anaknya.Â
Cara ini bisa memampukan orangtua bisa mengetahui alasan di balik perubahan tingkah laku dan pandangan anak. Perubahan ke arah yang positif bisa dimanfaatkan orangtua untuk mendukung anak agar memanfaatkan relasi dan pergaulannya dengan teman-temannya.Â
Kedua, orangtua meminta anaknya untuk mengundang temannya ke rumah.
Sangat lebih bagus ketika orangtua juga meminta teman-teman dari anak mereka untuk datang ke rumah mereka. Ketika ada acara atau pun pesta di rumah, orangtua bisa mendorong anak mereka untuk tak segan mengundang teman-teman mereka.Â
Hal ini sering saya perhatikan di tempat saya bekerja di Filipina. Ketika ada acara apa saya yang terjadi di rumah, anak-anak selalu mengundang teman-teman mereka untuk datang. Jadinya, mereka bisa berkenalan dengan keluarga dari teman mereka.Â
Tujuan mengundang teman dari anak  agar orangtua bisa membangun relasi dengan teman-teman dari anak-anak mereka. Juga, teman-teman dari anak mengenal orangtua dari teman mereka.Â