Tak pelak, Chelsea pun terbilang sebagai klub yang royal dalam belanja pemain, dan bahkan nekat untuk membeli dengan harga tinggi.Â
Dampaknya pasti ada. Ekspetasi dari pemilik untuk performa klub pun menjadi besar. Suporter juga demikian.Â
Tantangan berikutnya bukan saja pada skuad dan pemain yang berlabel harga tinggi, tetapi juga pada pelatih, Graham Potter.Â
Potter yang dipilih menggantikan Tuchel di kursi pelatih Chelsea sementara berada dalam situasi sulit. Performa Chelsea tak konsisten sejauh ini. Chelsea terkapar di posisi ke-10 klasemen sementara Liga Inggris, dan mempunyai jarak 10 poin dengan empat besar.
Situasi itu tentu saja ironis dengan komposisi skuad yang dimiliki oleh tim sekaligus jumlah harga yang telah digelontorkan oleh klub.Â
Makanya, pada satu sisi, pembelian besar Chelsea menjadi beban yang harus dipikul oleh pelatih. Ekspetasi besar pasti berada dipundaknya dan hal itu harus menyata lewat perbaikan performa tim untuk setengah musim yang tersisa kedepan ini. Paling tidak, Chelsea harus bisa tetap tampil di Liga Champions pada musim depan.
Kegagalan atau juga tak pulih dari situasi yang sementara terpuruk ini bisa berujung pada nasib Potter di kursi pelatih. Pemecatan bisa saja menjadi kata akhir untuk Boehly sebagaimana yang dilakukannya kepada Thomas Tuchel. Â
Pada sisi lain, pembelian pemain bisa menjadi solusi untuk pelatih dalam memecahkan persoalan yang dialami tim.Â
Faktor cedera pemain penting seperti Reece James, Edourad Mendy, N'golo Kante dan Mateo Kovacic  sangat mempengaruhi performa Chelsea. Ditambah lagi, cedera pada pemain baru seperti Wesley Fofana, Denis Zakaria, dan Raheem Sterling.
Cedera ikut mempengaruhi keseimbangan tim. Terlebih lagi, para pemain pengganti gagal menjadi pelapis yang bisa mempertahankan level penampilan terbaik.Â
Untuk itu, langkah berani Chelesa mengeluarkan uang banyak untuk membeli pemain bisa menjadi salah satu solusi memecahkan ketidakstabilan performa tim. Tentu saja, solusi itu bisa terjawab apabila pelatih jeli dan pandai mengatur strategi dan para pemain cepat beradaptasi dengan iklim kompetesi.Â