Kualitas Jepang barangkali  sedikit berada di atas Arab Saudi lantara beberapa punggawa tim negeri Sakura ini berkarir di Eropa, termasuk di Bundesliga Jerman. Juga, Jepang sudah langganan bermain di Piala Dunia.Â
Walau demikian, kedua tim asal benua Asia ini menampilkan karakter dan mentalitas tim yang persis sama.Â
Baik Arab Saudi dan Jepang bermain sebagai petarung yang tak cemas menghadapi kekuatan lawan. 90 menit merupakan kesempatan untuk meraih kemenangan dan kesempatan itu terbuka untuk tim mana saja.Â
Oleh karenanya, kedua tim benar-benar bertarung dengan sungguh-sungguh guna mendapatkan kesempatan untuk menjadi pemenang. Terlihat, edua tim tak cepat loyo atau berputus asa tatkala ketinggalan satu gol dari lawan.Â
Malahan, tanpa takut kedua tim berani memberikan perlawanan. Memanfaatkan setiap peluang serentak solid dalam menghalau serangan lawan di sepanjang lawan.
Akibatnya, Argentina dan Jerman yang kehilangan akal untuk menembus benteng lawan. Â
Ya, Jepang dan Arab Saudi benar-benar menunjukkan mentalitas yang sebenarnya mesti terbangun pada setiap tim di turnamen sekelas piala dunia. Kendati di atas kertas ada status unggulan atau pun favorit, yang paling menentukan adalah mentalias pemain dalam permainan selama 90 menit.Â
Mentalitas itu begitu nampak saat para pemain tak gentar menghadapi para pemain yang sudah tenar di Eropa.Â
Di kubu Arab Saudi, para bek tak cemas menghadapi Lionel Messi. Bahkan salah satu bek Arab Saudi berani memprovokasi Messi.Â
Sama halnya dengan pemain Jepang. Kendati sebagaian besar pemain kalah postur dengan pemain Jerman, tim berjuluk Samurai Biru ini tak gentar bersaing fisik dengan pemain Jerman.Â
Jepang dan Arab Saudi menunjukkan mentalitas sebagai petarung. Bakat dan kualitas para pemain taklah cukup apabila tak dibarengi dengan mentalitas untuk meraih kemenangan.