Mohon tunggu...
Gobin Dd
Gobin Dd Mohon Tunggu... Buruh - Orang Biasa

Menulis adalah kesempatan untuk membagi pengalaman agar pengalaman itu tetap hidup.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Portugal Siap Jadi Kuda Hitam dan Pekerjaan Rumah yang Belum Tuntas

11 November 2022   19:41 Diperbarui: 20 November 2022   10:03 217
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Timnas Portugal akan menjadi salah satu kuda hitam dalam perhelatan Piala Dunia 2022 di Qatar. Foto: AFP/Miguel Riopa via Kompas.com

Setelah Fernando Santos, Pelatih timnas Portugal mengumumkan skuad yang akan dilibatkan dalam piala dunia 2022 di Qatar terlihat skuad timnas Portugal cukup berbobot. 

Komposisi skuadnya terbilang komplit. Kedalamannya cukup mumpuni, dalam mana satu posisi dihuni oleh dua pemain yang mempunyai pengaruh di klub yang mereka bela.

Maka dari itu, Portugal perlu diperhitungkan sekaligus diwaspadai. Apalagi jika Santos menemukan formula yang tepat untuk meramu skuadnya agar bisa meraih trofi Piala Dunia. 

Akan tetapi, jalan Portugal ke Piala Dunia 2022 tak semulus dengan komposisi skuad yang dimiliki. Portugal harus melewati babak play off. 

Di babak play off, Portugal berhasil mengalahkan Turki dan kemudian Makedonia Utara yang secara mengejutkan mengalahkan Italia.  

Proses perjalanan Portugal ke piala dunia mencerminkan kesiapan dan kondisi tim yang berbanding terbalik dengan komposisi skuad yang dimiliki. Santos mempunyai pekerjaan besar dalam meramu skuadnya agar benar-benar tampil meyakinkan selama piala dunia. 

Kalau tidak, Portugal akan pulang kampung lebih dahulu. Terlebih lagi, Portugal yang berada di grup H bergabung dengan tim-tim yang secara umum dipandang tim-tim kuda hitam, yakni Uruguay, Ghana, dan Korea Selatan. 

Tiga tim ini tak boleh dipandang sebelah mata. Portuga yang mempunyai rekam sejarah melewati babak play off sekiranya mempunyai pelajaran khusus bagaimana memanfaatkan komposisi skuad yang dimiliki. 

Situasi agak rumit untuk Santos memecahkan masalah yang terjadi dalam tim. Belum lagi, pemain andalan seperti D. Jota absen karena cedera dan Cristiano Ronaldo yang musim ini tampil kurang meyakinkan. 

Peran Ronaldo menjadi pekerjaan rumah Santos. Ronaldo yang sudah berussia 37 tahun pastinya diandalkan di lini depan Portugal. 

Besar kemungkinan pemain Manchester United (MU) ini akan menjadi titik sentral permainan Portugal. Apalagi status Ronaldo dan reputasinya sangat sulit menghindari Portugal untuk begitu saja mengeyampingkan Ronaldo. 

Namun, performa Ronaldo pada musim ini tak begitu meyakinkan. Sejauh ini, dari 10 laga yang tampil secara regular, Ronaldo hanya mencatakan 3 gol. Catatan yang sangat berbeda dengan reputasi Ronaldo yang kerap tampil produktif.

Belum lagi, pergeseran peran Ronaldo di MU. Ronaldo tak lagi menjadi pilihan pertama. Manajer MU, Erik Ten Hag tak segan membangkucadangkan Ronaldo apabila kondisi fisiknya tak meyakinkan, dan bahkan menghukum Ronaldo lantaran melanggar aturan di klub. 

Sikap Ten Hag ini berbuah manis. Absennya Ronaldo di tim tak begitu terasa karena MU tampil positif. Dengan kata lain, performa MU tak benar-benar jeblok karena Ronaldo absen. 

Malahan, saat Ronaldo dimainkan pengaruh pemain yang meraih 5 Ballon d'Or ini tak begitu meyakinkan. Efek pembeda yang kerap dihadirkan  di klub-klub sebelumnya sudah semakin tak terlihat sejauh ini. 

Sama halnya di timnas Portugal. Ronaldo tak bisa menyelematkan timnas untuk menghindari laga play off.

Ketergantungan pada Ronaldo akan menjadi salah satu tantangan serius Portugal dan pekerjaan rumah yang belum terjawab. Maka dari itu, Santos perlu mencermati kedalaman skuad yang dimiliki dan mencari alternatif lain untuk mengatasi ketergantungan tersebut. 

Bahkan Santos mungkin perlu berani membangkucadangkan Ronaldo apabila tim membutuhkan strategi yang bisa mengakomodir para pemain yang lebih siap dan pantas untuk taktik tim. 

Langkah itu, memang, terlalu sulit terealisasi. Selain karena reputasi Ronaldo yang sudah menggema kuat di Portugal, pun Santos pastinya tak mau ambil resiko apabila Portugal kandas gegara membangkucandangkan Ronaldo.

Terlebih lagi dengan format piala dunia yang yang menekankan duel hidup-mati, di mana seorang pelatih tak gampang mengotak-atik formasi tim.  

Selain Ronaldo, Santos juga mempunyai pekerjaan besar bagaimana memadukan talenta yang dimiliki. Terasa sulit untuk menciptakan harmonisasi permainan tim lantaran para pemain berasal dari latar belakang klub yang berbeda-beda. 

Misalnya, Bernardo Silva begitu akrab dengan gaya permainan yang diterapkan oleh Pep Guardiola di Manchester City. Peran Silva lebih pada sebagai gelandang serang.

Peran ini juga dimainkan oleh Bruno Fernandes di MU. Ketika kedua pemain diturunkan bersama, hal itu bisa terjadi bentrok karena gaya permainan yang persis sama. 

Maka dari itu, Santos mempunyai pekerjaan besar pada bagaimana meramu skuadnya agar tampil kompak dan tak bergantung pada satu pemain semata.

Dari segi pemain yang dimiliki, Portugal mempunyai kedalaman skuad yang bisa berbicara banyak di Piala Dunia yang akan berlangsung dari 20 November sampai 18 Desember 2022. Boleh dibilang Portugal adalah salah satu kuda hitam yang bisa merumitkan tim-tim favorit. 

Akan tetapi, Santos mempunyai pekerjaan yang belum tuntas, di mana membangun permainan tim yang kompak, di mana tak bergantung pada satu invididu semata, tetapi membuat setiap pemain bisa berkontribusi seturut kualitas yang skuad yang dimiliki.    

Salam Bola

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun