Dengan ketersediaan skuad yang ada, Conte pastinya ingin agar timnya mampu menjadi pesaing di klasemen puncak Liga Inggris pada musim ini. Â Situasi ini bisa menjadi tekanan dan sekaligus tantangan untuk Conte.Â
Tekanannya karena Conte mendapat keistimewaan untuk mendatangkan 6 pemain di jendela transfer. Pastinya, pemilik klub mengharapkan trofi dari proyek tersebut.Â
Tantangan untuk Conte adalah mempersembahkan trofi pertama untuk Tottenham. Selain itu, Conte ditantang untuk menjadikan Tottenham bukan sekadar tim kuda hitam, tetapi benar-benar tim elit di Liga Inggris. Â
Laga kontra Chelsea menjadi tantangan sekaligus tekanan untuk Tottenham membuktikan komposisi skuad yang diperbaharui musim ini. Â
Tottenhm tampil kompetetif hingga akhir laga, dan karenanya Tottenham bukan lagi tim yang tak boleh dipandang sebelah mata.Â
Bukan tak mungkin, insiden antara Conte dan Tuchel bisa juga terjadi dengan pelatih lain.Â
Hal itu juga diamini oleh Tuchel, dalam mana Tuchel melihat situasi itu sebagai yang tampaknya normal dalam sebuah laga.Â
Seperti dilansir dari Goal.com (15/8), Tuchel menilai bahwa tensi di laga antara Chelsea dan Tottenham ikut mempengaruhi atmosfir di stadion. Terlebih lagi, menurut Tuchel, kedua tim memiliki pelatih yang emosional.Â
Hal ini sangat sulit dihindari ketika pelatih mempunyai semangat tak gampang tunduk pada permainan lawan.Â
Insiden kartu merah untuk Conte dan Tuchel memperjelas persaingan di Liga Inggris. Kedua tim yang masuk pada 4 besar musim lalu ini memberikan pesan kuat untuk tim-tim mapan seperti Manchsester City dan Liverpool untuk tak lengah.Â
Terlebih khusus dengan kekuatan  Tottenham di bawah era Conte. Berbekalkan pengalaman musim lalu dan pembenahan skuad yang dimiliki, Tottenham bisa berkata banyak pada musim ini.Â