Di era tahun 1990-an hingga awal 2000-an, persaingan kental di Liga Inggris melibatkan Manchester United (MU) dan Arsenal. Saat itu, MU dilatih oleh Sir Alex Ferguson, dan Arsenal dilatih oleh Arsene Wenger.Â
Kedua tim ini bersaing ketat untuk meraih trofi Liga Inggris. Tim-tim lain seolah datang "menggangu" persaingan itu, tetapi sulit meruntuhkan dominasi keduanya. Tak jarang, persaingan itu juga melibatkan perang kata-kata antara kedua pelatih.Â
Situasi saat itu tak berbeda jauh untuk beberapa musim terakhir saat ini. Persaingan antara Manchester City dan Liverpool.Â
Kedua tim ini membangun hegemoni kuat di Liga Inggris hingga musim lalu. Terbukti pada dua musim terakhir. Manchester City dan Liverpool seolah berlari sendirian di puncak klasemen Liga Inggris. Tim-tim lain hanya berupaya untuk masuk dan menjaga tempat di 4 besar. Â
Pada musim lalu, gap poin antara Man City di puncak klasemen dan Liverpool di tempat kedua dengan tim-tim yang berada di tempat ke-3 begitu jauh. Misalnya, Liverpool yang berada di tempat ke-2 memiliki perbedaan 18 poin dengan Chelsea di tempat ke-3.Â
Sementara itu, antara Man City yang menjadi juara musim lalu dan Liverpool yang berada di tempat ke-2 hanya terpaut 1 poin. Dari sisi jumlah poin, terlihat Man City dan Liverpool mendominasi dan bersaing sendirian.Â
Secara umum, trofi juara Liga Inggris ditentukan lewat performa yang konsisten sepanjang musim. Man City dan Liverpool menunjukkan konsistensi itu musim lalu. Â
Persaingan antara Man City dan Arsenal pada musim lalu mempertegas hegemoni kedua klub di Liga Inggris. Â Tampaknya hegemoni ini bisa saja terus dilanjutkan hingga musim kompetesi 2022/23 apabila menimbang pergerakan kedua tim di jendela transfer pemain, kedalaman skuad, hingga faktor keberadaan pelatih.Â
Seperti terlansir di football.london (3/8/22),Pelatih Tottenham Hotspur, Antonio Conte dalam wawancaranya dengan Sky Italia seolah mengamini hegemoni Man City dan Liverpool di Liga Inggris. Menurutnya, Man City dan Liverpool mempunyai pelatih yang sudah melatih sekian musim dengan komposisi skuad yang sama, komplit dan solid.Â
Selain Conte, mantan pelatih interim MU Ralf Rangnick juga menyatakan kelebihan Man City dan Liverpool (the Guardian, 19/4/22). Kedua tim mempunyai identitas permainan yang jelas, dan hal itu membedakannya dari tim-tim lain di Liga Inggris.Â