Mohon tunggu...
Gobin Dd
Gobin Dd Mohon Tunggu... Buruh - Orang Biasa

Menulis adalah kesempatan untuk membagi pengalaman agar pengalaman itu tetap hidup.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Hegemoni Liverpool dan Manchester City dan Menanti Tim Pengganggu

6 Agustus 2022   07:12 Diperbarui: 6 Agustus 2022   07:20 194
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Laga Community Shield antara Manchester City kontra Liverpool (30/7/22). Foto: AFP/Nigel Roddis via Kompas.com

Baik Man City dan Liverpool tak terlalu melakukan pembenahan yang luar biasa di jendela transfer pemain musim panas ini. Kedua pelatih terlihat mempertahankan komposisi skuad yang tetap ada sembari memperkuat dan menutup lubang di tim dengan membeli pemain yang benar-benar cocok dengan gaya permainan tim. 

Maka dari itu, hegemoni Man City dan Liverpool bisa saja bertahan hingga musim kompetesi 2022/23. 

Lantas, tim mana yang bisa mengganggu hegemoni tersebut?

Prinsipnya, dominasi kedua tim runtuh apabila tim-tim lain juga tampil konsisten sepanjang musim. Tak hanya tampil ngotot dan prima di awal-awal musim, namun kemudian kehabisan energi karena faktor cedera pemain, kelelahan karena jadwal yang padat, hingga mentalitas pemain setelah pertengahan musim. 

Apabila ditilik dari pergerakan tim-tim di musim transfer, bisa diprediksi Chelsea, Tottenham Hotspur, Arsenal, dan MU bisa menjadi tim-tim yang bisa mengggangu dominasi Man City dan Liverpool. 

Arsenal dan Tottenham royal belanja pemain di jendela transfer. Dalam ajang pramusim, termasuk di laga perdana Arsenal di Liga Inggris kontra Crystal Palace (6/8/2022) dini hari WIB, tim berjuluk The Gunners ini meraih kemenangan seratus persen. 

Tanda-tanda positif muncul dari Arsenal, walaupun hal itu tak bisa menjadi referensi untuk mengukur kemampuan Arsenal dalam meruntuhkan dominasi Liverpool dan Man City.

Lalu, Antonio Conte tak mau tinggal diam dalam mengambil momentum kebangkitan  Tottenham sejak ditanganinya pada bulan November tahun lalu. Tak tanggung-tanggung, Conte mendatangkan 6 pemain. 

Tentu saja, 6 pemain akan dimanfaatkan Conte untuk menjaga level permainan di Inggris maupun di Liga Champions. Walau Conte mengakui kekuatan Man City dan Liverpool, namun pelatih berusia 53 tahun ini menilai jika Tottenham berada pad jalur yang tepat. 

Sementara itu, Chelsea sudah mulai bergerak aktif di transfer pemain. Kendati gagal mendapatkan Rapinha dan Jules Konde, Chelsea berani menjajaki para para pemain lain guna menutup lubang yang ditinggalkan oleh beberapa pemain penting seperit Antonio Rudiger ke Real Madrid dan Andres Christensen ke Barca. 

Kelemahan Chelsea, yang juga dicemaskan oleh pelatih Thomas Tuchel adalah ketiadaan striker murni. R. Lukaku sudah dipinjamkan ke Inter Milan, dan Timo Werner kabarnya dilego ke beberapa klub di Eropa. Bisa jadi, Tuchel memanfaatkan kebaradaan Sterling yang dibeli dari Man City. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun