Dilema Rumit Cristiano Ronaldo, Antara Bertahan ataukah Hengkang dari Manchester United

Manchester United (MU) tak mengikutsertakan mega bintang Cristiano Ronaldo dalam tur pra musim MU. Alasan yang mencuat dari kubu Ronaldo dan MU adalah Ronaldo memiliki urusan keluarga.

Kendati demikian, alasan ini pun tak luput dari gosip tentang status Ronaldo sebagai pemain MU. Sempat beredar kabar jika Ronaldo ingin pergi dari MU karena merasa tak bahagia dan ragu dengan proyek MU untuk saat ini.

Ditambah lagi, Ronaldo ingin bermain di Liga Champions, sementara pada musim depan MU tak akan bermain di Liga Champions. Bukan rahasia lagi jika Ronaldo terbilang pemain yang memiliki reputasi besar dan berambisi kuat apabila bermain di Liga Champions.

Popularitas Ronaldo menjadi besar tak hanya berkat performa individual di lapangan, tetapi juga berkat prestasinya bersama klub yang dibela di Liga Champions.

Pemain yang sudah mengoleksi 5 trofi Liga Champions ini masih tercatat sebagai pencetak gol terbanyak di Liga Champions. Absen semusim bisa membuat para pesaing terdekat, seperti Lionel Messi merapat dengan raihannya.

Terlebih lagi, Ronaldo berada pada level usia yang mendekati masa pensiun. 37 tahun dan Ronaldo masih menunjukkan performa terbaiknya bersama MU.

Pastinya, tak banyak klub-klub mapan yang bermain di Liga Champions yang enggan merekrut pemain asal Portugal ini apabila usainya terus bertambah. Terlebih lagi, gajinya masih ukuran selangit.

Karenanya, tak berlebihan jika Ronaldo berniat hengkang demi bermain di Liga Champions di masa-masa akhir karirnya sebagai pemain profesional.  

Situasi Ronaldo sangatlah dilematis. Pada satu sisi, pemain yang pernah memperkuat Real Madrid dan Juventus ini ingin pindah dari MU. Pada sisi lain, Ten Hag juga masih mau bekerja bersama dengan Ronaldo.

Akan tetapi, niat Ronaldo belum disambut dengan antusias oleh klub-klub besar di Eropa.

Spekulasi dan rumor memang selalu hadir di atas ruang publik tentang peluangnya kalau Ronaldo pindah. Semenjak kabar ketidakbahagiaan Ronaldo di MU, agennya Jorge Mendes kabarnya sudah mencari beberapa opsi sebagai tujuan Ronaldo.

Namun, sampai saat ini, belum ada satu pun klub yang melakukan penjajakan untuk mendapatkan jasa Ronaldo.
Sempat juga beredar kabar jika Ronaldo menjadi bahan pembicaraan antara Presiden Barcelona Joan Laporta dan agennya, Jorge Mendez di salah satu pertemuan.

Namun, gosip ini sulit menjadi kenyataan ketika Roberto Lewandowski sudah menyatakan kata sepakat dengan Barca. Akan sangat sulit untuk menempatkan dua target man pada satu kapal yang sama.

Pada titik tertentu, apabila tak angkat kaki dari Old Trafford, Ronaldo harus siap sedia menerima sistem kerja kepelatihan Erik Ten Hag. Performa MU di tur pra musim sangat menjanjikan, dan ini secara tak langsung menguatkan status Ten Hag sebagai pelatih MU.

Tanpa diperkuat Ronaldo di lini depan, MU tetap tampil menyerang dan produktif. Tak tanggung, dari tiga laga pramusim, MU sudah mencatatkan 11 gol dan kemasukan hanya 2 gol.

Trio Jadon Sancho, Anthony Martial, dan Rashford tampak cocok apabila dimainkan bersamaan. Kekompakan trio ini terlihat ketika ketiganya saling mendukung dalam hal urusan menciptakan peluang dan mencetak gol di antara satu sama lain.

Kehadiran Ronaldo bisa saja "mengganggu" sistem kerja ini. Semenjak tiba di MU, walau Ronaldo tercatat sebagai top skorer MU musim lalu dengan 24 gol, Ronaldo kerap menjadi target utama di lini depan.

Sepertinya ada sistem yang membuat para pemain perlu "mendukung" Ronaldo untuk mencetak gol. Akibatnya, pemain lain jadi pelayan dan tak bisa besa mengeksplorasi lebih jauh kemampuan mereka.

Persoalan lainnya, ketika penopang Ronaldo terjepit dan terkunci. Atau pun, Ronaldo dikunci oleh permainan lawan.

Dengan trio yang diandalkan oleh Ten Hag dalam tur pra musim sejauh ini, terlihat MU berupaya keluar dari ketergantungan satu pemain. Ten Hag mau membangun pola permainan termasuk sistem penyerangan yang bertolak dari kerja sama tim.

Dengan ini, peran Ronaldo bisa tergerus pada musim depan. Apabila tak cocok dengan gaya Ten Hag bukan tak mungkin, Ronaldo kerap menghuni bangku cadangan.

Kualitas Ronaldo memang tak diragukan. Apabila dimanfaatkan dengan baik, efektivitasnya bisa menakutkan tim-tim lawan.

Kendati demikian, pada akhirnya Ronaldo mesti beradaptasi dengan sistem yang baru dan faktor usia. Tujuannya agar kualitas yang dimilikinya masih bisa berkontribusi untuk tim dan sekaligus tetap menguatkan reputasinya di masa-masa menjelang pensiun.

Apabila bertahan, mau tak mau Ronaldo perlu menyesuaikan diri dengan apa yang sementara di bangun Ten Hag. Hasil positif yang dibuat Ten Hag sejauh ini bisa menjadi modal untuk "mengatur" Ronaldo dalam sistem permainannya.

Sebaliknya, apabila Ronaldo jadi pindah, hal yang sama di MU bisa saja tetap terjadi di klub tujuan Ronaldo. Belum tentu, Ronaldo langsung mendapat tempat utama di tim lain. Kecuali kalau kehadirannya langsung menaikan performa tim dan bukannya memberikan ketimpangan dalam skuad.

Situasi Ronaldo tampak dilematis. Si bintang ingin pergi, namun belum ada pergerakan yang siginifikan.

Sementara itu, MU yang tampil gemilang di tur pra musim terlihat masih mau mengandalkan Ronaldo pada musim depan. Tentu saja, syaratnya Ronaldo harus ikut aturan main yang ditetapkan oleh Erik Ten Hag.  

Salam Bola