Mohon tunggu...
Gobin Dd
Gobin Dd Mohon Tunggu... Buruh - Orang Biasa

Menulis adalah kesempatan untuk membagi pengalaman agar pengalaman itu tetap hidup.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Sikap Orangtua Saat Anak Telusuri Konten Dewasa

21 Mei 2022   20:34 Diperbarui: 24 Mei 2022   23:28 416
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi pendidikan untuk anak. Foto:SHUTTERSTOCK/Photographee.eu via Kompas.com


Sebut saja namanya Ibu Diana. Ibu Diana memiliki tiga orang anak berusia remaja.

Di suatu waktu ibu Diana begitu terkejut ketika mendengar cerita dari anak sulungnya tentang anaknya laki-laki yang bungsu dan masih berusia 13 tahun.

Anak sulungnya bercerita jika dia pernah mendapatkan di phone adiknya bekas penelusuran konten dewasa.


Kakaknya begitu kaget. Adiknya yang terbentuk dalam iklim keluarga yang patuh dengan ajaran agama bisa melakukan hal itu.

Karena rasa kagetnya itu, dia menceritakan kepada mamanya. Mamanya juga kaget karena pada usia anak bungsunya dia sudah nekat mencari konten dewasa. Juga, anak bungsunya itu terbilang anak yang patuh, rajin mengikuti kegiatan di rumah ibadah, dan cenderung bertipe pendiam.

Pelbagai pertanyaan berkecamuk. Salah satunya siapa yang telah mempengaruhi anak bungsunya?  

Mengapa anak bungsunya yang rajin terlibat kegiatan keagamaan bisa ingin mencari hal yang belum cocok dengan usianya?

Sebagai orangtua, ibu Diana terlihat belum siap menerima situasi yang terjadi pada anak bungsunya.

Namun, di lain pihak sisi perkembangan anak yang juga diwarnai perkembangan teknologi saat ini patut dipertimbangkan. 

Di tengah usia anaknya yang masuk pada masa-masa awal pubertas, dia perlu dipantau agar bisa diarahkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun