Mohon tunggu...
Gobin Dd
Gobin Dd Mohon Tunggu... Buruh - Orang Biasa

Menulis adalah kesempatan untuk membagi pengalaman agar pengalaman itu tetap hidup.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Misi Arsenal Agar Tak Terlempar dari 4 Besar Liga Inggris

13 Mei 2022   16:33 Diperbarui: 13 Mei 2022   16:40 222
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Arsenal masih berupaya untuk bermain di Liga Champions. Foto: Glyn Kirk via Kompas.com

Kekalahan Arsenal dari Tottenham Hotspur (0-3) (13/5/22) menguatkan persaingan dalam perebutan tiket Liga Champions. Di atas kertas, persaingan memperbutkan masuk 4 besar itu hanya terjadi antara Arsenal dan Tottenham.

Kedua tim memiliki kesempatan untuk menyusul Manchester City, Liverpool, dan Chelsea untuk berlaga di Liga Champions pada msuim depan. 

Tinggal 2 laga tersisa sebelum musim kompetesi 2021/22 berakhir. Kendati Arsenal untuk sementara berada di peringkat ke-4 klasemen sementara Liga Inggris, tempatnya belum aman. Jarak poin dengan Tottenham hanya terpau 1 poin. 

Dua laga terakhir sangat menentukan langkah Arsenal meraih tiket Liga Champions. Secara matematis, apabila Arsenal mau meraih tiket Liga Champions, pasukan Mikel Arteta harus memenangi dua laga tersisa.

Dua laga tersisa terlihat agak rumit untuk Arsenal, yakni kontra Newcastle United dan Everton. Dua tim ini memiliki kekuatan yang tak boleh dipandang sebelah mata. 

Newcastle yang telah dimiliki oleh pengusaha asal Timur Tengah telah berubah sejak bulan Januari tahun ini. 5 pemain baru yang dibelanjakan pada bursa transfer bulan Januari mampu mengangkat performa Newcastle. 

Newcastle yang sebelumnya mendiami zona degradasi perlahan-lahan naik ke papan tengah klasemen sementara Liga Inggris. Kendati posisinya sudah aman dari zona degradasi, Newcastle pasti memanfaatkan dua laga tersisa juga sebagai momen untuk mengukur kekuatan tim. 

Pada laga terakhir, Arsenal akan berhadapan dengan Everton. Laga ini terbilang sulit. Pasalnya, Everton berada pada wilayah tak aman, di mana tim yang diasuh oleh Frank Lampard ini mendekati zona degradasi. 

Memenangi dua laga-laga sisa pada musim ini menjadi misi terakhir Frank Lampard agar tak terlempar dari Liga Inggris. Langkah itu sudah mulai terlihat di tiga laga terakhir. 

Everton kembali pada jalan yang tepat, di mana Everton berhasil meraih 2 kemenangan dan 1 kali kalah. Everton masih menyisahkan 3 laga. Kemenangan 3 laga, termasuk kontra Arsenal menjadi salah satu cara agar tak masuk zona degradasi. 

Menimbang dua laga terakhir, jalan Arsenal lebih rumit dibandingkan Tottenham. Dua laga Tottenhma kontra Burnley dan Norwich City. 

Sebagaimana Everton, Burnley juga berjuang untuk menghindair zona degradasi. Ini yang mungkin menjadi tantangan serius Tottenham. Akan tetapi, menimbang performa Tottenham di beberapa laga terakhir, Tottenham bisa memenangi laga kontra Burnley. 

Sementara Norwich terlihat sudah pasrah dengan situasi. Menghuni peringkat terakhir klasemen sementara Liga Inggris, Norwich agaknya pasrah untuk keluar dari liga Inggris pada musim ini. 

Dengan demikian, situasi ini bisa menguntungkan Tottenham untuk meraih tiket Liga Champions pada musim depan. 

Sebenarnya, baik Arsenal maupun Tottenham, cara untuk meraih tiket Liga Champions hanya lewat kemenangan di dua laga terakhir. Apabila Arsenal berhasil meraih 100 persen kemenangan dari dua lagi terakhir, maka tim yang berjuluk the Gunners yang pantas untuk melaju ke Liga Champions dan Tottenham berlaga di Piala Eropa. 

Jika situasi terjadi sebaliknya, di mana Tottenham menyapu bersih kemenangan, sementara Arsenal meraih hasil seri atau pun kalah, maka Arsenal yang harus puas untuk bermain di Piala Eropa. 

Bermain di Liga Champions bisa menjadi penggerak yang bisa memompa kekuatan Arsenal. Ini bisa menjadi motivasi untuk mengembalikan wajah Arsenal sebagai salah satu tim yang disegani di Liga Inggris dan Eropa. 

Pada awal musim, Arsenal termasuk tim yang royal belanja pemain. Umumnya, Arteta mendatangkan para pemain muda. Investasi besar  Arsenal dalam pembelian sejumlah pemain di awal musim itu mulai menunjukkan hasil positif.

Performa para pemain baru itu, yang umumnya masih berusia muda, bisa terus terasah pada musim berikutnya. Berpartisipasi di Liga Champions bisa menjadi salah satu arena untuk menguatkan mentalitas para pemain Arsenal. 

Mikel Arteta tentu saja kecewa dengan hasil laga kontra Tottenham. Arteta tak bisa menyembunyikan kekecewaannya pada wasit yang memimpin laga. Sebagaimana yang terlansir dalam Goal.com (13/5/22) Arteta menilai bahwa wasit telah menghancurkan permainan indah. 

Selain Arsenal kebobolan penalti di menit ke-22, Arsenal juga menderita kerugian besar ketika R. Holding diganjar kartu merah di menit ke-33. Kartu merah ini sontak mengubah jalannya pertahanan. Dua gol pun masuk ke gawang Arsenal setelah Arsenal kekurangan satu pemain.  

Padahal, hasil imbang atau pun kalah bisa membuka peluang besar bagi Arsenal mengamankan tempat di Liga Champions. Hasil kekalahan membuat Arsenal harus mengencangkan ikat pinggang pada dua laga terakhir. 

Kekalahan kontra Arsenal memang menyakitkan. Namun, hal itu tak boleh mempengaruhi mentalitas para pemain. Dengan ini, Arteta harus segera mengembalikan mentalitas para pemain agar kembali berada pada jalur yang tepat. 

Pendek kata, dua laga terakhir mesti dipandang seperti partai final. Dengan pandangan seperti itu, Arsenal bisa menggerakan energi ekstra agar sebisa mungkin meraih kemenangan. 

Salam Bola

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun