Pelajaran Positif dari Semangat Real Madrid dan Sikap Manchester City

Pada babak pertama leg kedua Liga Champions (5/5/22) dini hari tadi WIB, Real Madrid tak mencatatkan satu pun tembakan tepat sasar ke gawang Manchester City. Situasi ini seolah menjadi tanda-tanda awal dari pupusnya asa Madrid ke partai final di Paris. 

Kala 10 menit menjelang laga berakhir dan Man City sudah sementara unggul 1-0 atas Madrid, satu per satu suporter Madrid meninggalkan Santiago Bernabeu. Harapan melaju ke final terlihat sempit apabila menimbang dominasi Man City. 

Namun, di luar kenyataan, mujizat seolah terjadi (kembali) di Santiago Bernabeu. Adalah Rodrygo yang menjadi pembawa mujizat untuk Madrid. 

Dua gol tercipta menit-menit injury time dari pemain pengganti ini. Dua gol ini memaksa laga dilanjutkan dengan perpanjangan waktu.

Lagi dan lagi, Karim Benzema menjadi penentu kemenangan Madrid. Pemain yang difavoritkan kuat meraih Ballon d'Or pada musim ini menentukan kemenangan Madrid lewat titik penalti. 

Skor berubah 3-1 atas Madrid (agregat 6-4). Barangkali suporter yang sudah meninggalkan Santiago Bernabeu terlihat tak percaya bercampur dengan sukacita. 

Barangkali juga mereka kecewa dengan diri mereka sendiri karena tak menjadi suporter yang setia hingga menit akhir laga. 

Madrid menunjukkan identitas sebagai tim yang tolak tunduk pada kondisi dan situasi dari sebuah lagi. Ini hanya menjadi salah satu performa terbaik serentak aksi comeback dari sekian laga yang dilakonkan Madrid di pentas Liga Champions pada musim ini. 

Madrid memberikan pelajaran penting untuk dunia sepak bola dan dunia olahraga pada umumnya. Pelajaran paling pertama adalah soal penghargaan pada waktu dan masa waktu pertandingan. 

Hasil dari sebuah laga kerap kali ditentukan lewat kemampuan sebuah tim memanfaatkan setiap waktu yang telah ditentukan. 1 menit sangatlah berharga. Terbukti, Madrid lewat pemain mudanya, Rodrygo mampu mencetak 2 gol dalam jangka waktu kurang dari 2 menit.