Mohon tunggu...
Gobin Dd
Gobin Dd Mohon Tunggu... Buruh - Orang Biasa

Menulis adalah kesempatan untuk membagi pengalaman agar pengalaman itu tetap hidup.

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Thiago Alcantara Dirigen Tanpa Lelah dan Dampak "Tenggelamnya" Villareal di Anfield

28 April 2022   07:45 Diperbarui: 28 April 2022   18:17 849
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sadio Mane merayakan golnya ke gawang Villareal. Foto: Oli Scarff via Kompas.com

Dalam laga kontra Villareal di semifinal leg I Liga Champions 2021/22 (28/4/22) dini hari tadi, Thiago menjadi pemain yang terbilang aktif di antara 22 pemain yang berada di lapangan hijau. Thiago menjelajahi area Anfield selaiknya mau mengatakan bahwa dialah dirigen dari leg pertama. 

Performa Thiago kontra Villareal pun diganjar dengan status man of the match. Liverpool menang 2-0. Kemenangan ini patut digarisbawahi karena Liverpool mampu menembus barisan belakang Villareal yang cenderung bermain bertahan. 

Rupanya, Villareal mau mengulangi skenario saat Villareal menyingkirkan Bayern Munchen. Namun, Villareal mungkin tak menyadari bahwa Liverpool terbilang tim yang komplit dan dalam kondisi on fire saat ini. 

Thiago menjadi salah satu aktor penting di Anfield dalam meruntuhkan benteng Villareal. Umpang-umpang panjang nan terukur yang dipadukan dengan pergerakan tanpa lelah di setiap lini membuat permainan Liverpool makin terorganisir. 

Villareal yang hanya kemasukan dua gol sejak bersua dengan Juventus dan Muenchen pada kualifikasi sebelumnya mesti tersadar. Intensitas yang ditunjukkan oleh Liverpool berbeda dengan apa yang ditampilkan oleh Juve dan Muenchen. 

Ketika Juve dan Munchen kehilangan akal menembus benteng Villareal, Liverpool memiliki para pemain yang bermain tak kenal lelah. Tiap lini berupaya untuk membongkar benteng Villareal. 

Dua gol Liverpool merupakan buah intensitas permainan anak-anak asuh Jurgen Klopp. 19 tembakan ke arah gawang dan 10 tendakan penalti menunjukkan bahwa Liverpool terorganisir dalam membongkar pertahanan Villareal. 

Alih-alih memilih untuk bermain bertahan, Villareal terkurung oleh permainan Liverpool. Barangkali Villareal tak sadar bahwa Liverpool tak bermain Tika-taka, tetapi permainan gegenpressing, yang mana setiap pemain akan berupaya melakukan penetrasi dari pelbagai arah lapangan. 

Berbekal para pemain kreatif dan cepat seperti L. Diaz, S. Mane, Moh Salah dan terkhusus Thiago, pola serangan Liverpool tak menjadi monoton di antara benteng kuat Villareal. 

Di leg kedua, hanya satu pilihan Villareal. Meladeni permainan Liverpool dengan bermain menyerang. Konsekuensinya, Villareal harus siap sedia mendapat serangan balik dari Liverpool. 

Dampak dari kekalahan di leg pertama bisa mengubah permainan Villareal di leg ke-2. Unai Emery yang dipandang sebagai pelatih jago turnamen Eropa pastinya mulai berpikir untuk meladeni intensitas Liverpool. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun