Saya masih ingat ketika sudah berseragam SMA untuk pertama kalinya. Sementara itu, adik-adik saya masih SD dan SMP.
Waktu itu, orangtua mengingatkan jika kalau sudah mengenakan seragam SMA, tanggung jawabnya sudah berbeda. Tuntutannya lebih besar. Sebagai siswa SMA, saya harus memberi contoh yang terbaik untuk adik-adik.
Nasihat ini menunjukkan bahwa di balik setiap seragam yang kita kenakan ada tanggung jawab yang melekat.
Bukan saja tanggung jawab untuk menunjukkan kualitas sebagai pribadi, tetapi juga tanggung jawab menjaga nilai-nilai institusi yang terwakilkan lewat seragam yang dikenakan.
Selain itu, tanggung jawab itu juga nampak lewat menjalankan tugas dan menjaga kewibawaan yang melekat pada seragam yang dikenakan.
Karena itu, sangat disayangkan ketika nilai seragam hanya dimaknai sebagai tanda dan simbol. Apabila seragam hanya dimaknai sebagai tanda dan simbol, kecenderungannya bisa saja melakukan pekerjaan karena keterpaksaan dan tuntutan semata.
Namun, ketika seragam dimaknai dengan sungguh-sungguh, ada kebanggaan dalam menerima dan  menjalangkan tanggung jawab yang melekat seturut seragam yang dikenakan. Oleh karena itu, orientasi untuk pemakai seragam sangatlah penting.
Orientasi itu melingkupi penyadaran pada makna seragam. Seragam bukan sekadar simbol dari identitas, tetapi lebih dari itu seragam menunjukkan martabat dari pemakai dan institusi yang terwakilkan.
Juga, di balik seragam terikat tanggung jawab. Ketika kita mengenakan seragam tertentu, kita perlu menjalankan tanggung jawab kita seturut kepercayaan yang diberikan.