Mohon tunggu...
Gobin Dd
Gobin Dd Mohon Tunggu... Buruh - Orang Biasa

Menulis adalah kesempatan untuk membagi pengalaman agar pengalaman itu tetap hidup.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Hal-hal yang Perlu Dihindari Ketika Orangtua Berdebat di Depan Anak

5 Oktober 2021   19:21 Diperbarui: 8 Oktober 2021   13:47 705
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi orangtua sedang berdebat di depan anak | Sumber:  doble-d via Kompas.com

Tentu saja, hal ini bisa melukai pasangan, walaupun intensi dari pasangannya hanya meredahkan situasi. Bahkan hal itu bisa membangun sakit hati yang bisa berujung pada relasi yang tidak baik.

Menjadi rumit ketika hal ini dilakukan di hadapan anak-anak. Kata-kata yang merendahkan bisa saja tidak melukai dari pasangan, tetapi juga melukai hati-hati anak. Karena ini, bisa tumbuh benih kebencian kepada pihak yang mengeluarkan kata-kata penghinaan kepada salah satu orangtua mereka.

Karenanya, perlu berpikir secara rasional saat berdebat. Kalau sudah terpojok, lebih baik mengakui kelebihan sesama. 

Toh, perdebatan dari suami-istri tak akan berlangkah jauh dari kepentingan bersama. Bukan untuk mencari siapa yang unggul atau tidak. 

Juga, hal yang perlu ditekankan adalah berdebat tentang ide dan pandangan, dan bukannya berbicara tentang kekurangan dan kelemahan pasangan. Ketika hal ini terjadi, anak bisa ikut berpikir untuk membaca alur pikir dari kedua orangtua.

Ketiga, Tidak Boleh Kesampingkan Keberadaan Anak 

Berdebat ketika ada pihak ketiga sebenarnya sangatlah menguntungkan. Ketika perdebatan tidak menemukan jalan buntu atau pun situasi mulai memanas, apa salahnya untuk menanyakan pihak ketiga.

Pihak ketiga tak saja memberikan arah dari perdebatan, tetapi dia bisa meredahkan ketegangan dalam perdebatan. Pihak ketiga tak serupa moderator yang mengatur lalu lintas perdebatan. 

Akan tetapi, dia bisa saja yang mendengar perdebatan yang terjadi, namun bisa terlibat ketika ditanyakan tentang hal yang sementara diperdebatkan.

Tak jarang terjadi anak berada di tengah pusaran perdebatan orangtua. Daripada membiarkan anak mendengar perdebatan yang terjadi, apa salahnya untuk bertanya tentang pendapatnya mengenai perdebatan yang sedang terjadi.

Tak masalah untuk menanyakan pendapat anak tentang persoalan yang sementara diperdebatkan. Bukan tak mungkin, anak bisa memberikan pendapat yang bisa memberikan jalan dari perdebatan yang sementara terjadi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun