Mohon tunggu...
Gobin Dd
Gobin Dd Mohon Tunggu... Buruh - Orang Biasa

Menulis adalah kesempatan untuk membagi pengalaman agar pengalaman itu tetap hidup.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Thomas Tuchel Makin PD dan Awasannya bagi Tim-tim lain di Liga Champions

18 Maret 2021   08:02 Diperbarui: 18 Maret 2021   08:05 269
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Thomas Tuchel bersalaman dengan kiper Chelsea, Eduord Mendy. Sumber foto: Getty Images via Goal.com

Thomas Tuchel berhasil membawa Chelsea ke babak 8 besar Liga Champions. Kemenangan agregat (3-0) atas Atletico Madrid patut dirayakan oleh suporter Chelsesa. Pasalnya, melawan Atletico Madrid bukanlah laga yang gampang.

At. Madrid adalah salah satu tim yang kerap tampil impresif di Liga Champions beberapa musim terakhir. Taktik At. Madrid yang menerapkan pertahanan ketat dan serangan balik cepat kerap merepotkan tim-tim lain di Eropa.

Namun, taktik Diego Simeone menjadi hambar di tangan Thomas Tuchel. Tuchel yang datang menggantikan Frank Lampard yang dipecat klub pada bulan Januari lalu berhasil mengangkat performa dan mentalitas para pemain Chelsea. Jadinya, penampilan Chelsea naik perlahan.

Salah satunya, Chelsea berhasil memukul At. Madrid di dua leg laga Liga Champions. Keberhasilan Chelsea ini bisa menjadi awasan serius bagi tim-tim lainnya.

Chelsea tak boleh dipandang sebelah mata di babak 8 besar. Tuchel sementara merakit kembali mentalitas Chelsea. Hasilnya mulai nampak. Chelsea menjadi tim yang tampil impresif. Belum pernah terkalahkan dari 13 laga semenjak Chelsea dikomandoi oleh Tuchel. 9 kali menang dan 4 kali seri.

Setelah menyingkirkan At. Madrid, Tuchel melambungkan kepercayaan dirinya. Menurut Tuchel, timnya tidak akan takut pada tim mana pun dari undian untuk babak ke-8 besar Liga Champions. Bahkan Tuchel pun meyakini bahwa tim-tim yang melaju ke babak 8 besar malah tidak ingin juga berhadapan dengan Chelsea (Mirror.co.uk 18/3/21).


Tuchel hanya mengingatkan timnya untuk tidak cemas berhadapan dengan tim manapun. Kepercayaan diri seperti ini patut dimiliki oleh sebuah tim. Dengan memiliki mentalitas seperti itu, sebuah tim bisa berupaya sekuat tenaga untuk menghadapi setiap tantangan yang dihadapi.

Membangkitkan kepercayaan diri pemain menjadi hal penting bagi seorang pelatih. Chelsea sendiri berkomposisi beberapa pemain yang bertalenta hebat. Talenta para pemain ini bisa dikeluarkan ketika pelatih juga ikut membangun kepercayaan diri mereka.

Kemenangan kontra At. Madrid merupakan buah dari kepercayaan diri tim. Tuchel berhasil mengatasi kekisruhan tim sepeninggal Frank Lampard. Tuchel berhasil membangun kepercayaan diri para pemain agar tidak gentar berhadapan dengan At. Madrid yang terbilang sebagai salah satu tim yang ditakuti di Liga Champions.

Kepercayaan diri yang sama perlu dibawa oleh Chelsea ketika bermain di 8 besar. Tuchel benar. Tidak boleh takut untuk bermain dengan tim mana pun di 8 besar. Juga, perlu yakin bahwa 7 tim lain yang melaju di 8 besar juga merasa canggung untuk berhadapan dengan Chelsea.

Kepercayaaan diri Tuchel menjadi awasan untuk tim-tim lain di babak 8 besar Liga Champions. Chelsea bukan lagi tim yang terluka. Namun, Chelsea adalah tim yang sementara membalut lukanya dengan penampilan demi penampilan yang cukup impresif. Keberhasilan Tuchel menyingkirkan Simeone dan anak-anak asuhnya pun patut dijadikan awasan oleh tim yang berhadapan dengan Chelsea di babak 8 besar.  

Menilik pernyataan diri Tuchel, kepercayaan diri menjadi salah satu bahan yang bisa membuat sebuah tim bisa bermain bagus dan melahirkan hasil positif. Tanpa kepercayaan diri, sebuah tim menjadi cemas untuk meladeni permainan lawan. Kepercayaan diri bisa menjadi energi yang menggerakan tim untuk bermain bagus dan meladeni setiap lawan dengan permainan yang baik.

Tuchel sementara membangun kepercayaan diri anak-anak asuhnya. Timnya tidak boleh gentar ketika berhadapan dengan tim mana pun di babak 8 besar Liga Champions.

Akan menjadi menarik kalau dalam undian di hari Jumat esok (19/3/21), Tuchel dipertemukan lagi dengan mantan timnya, Paris Saint Germain (PSG). Pertemuan ini bisa menjadi motivasi besar bagi Tuchel yang dipecat oleh PSG, sekaligus menjadi ajang pembuktian kinerjanya sebagai pelatih.

Pastinya, kepercayaan diri Tuchel makin menguat. Bermain kontra PSG bisa menjadi dorongan kuat untuk membuktikan bahwa keputusan PSG dalam memecatnya sebagai keputusan yang salah.  

Pada musim lalu, Tuchel berhasil mengantarkan PSG ke partai final. Sayangnya, di partai final, PSG harus tunduk dengan skor tipis 0-1 dari Bayern Munchen. Pengalaman musim lalu itu bisa menjadi bekal bagi Tuchel untuk membawa Chelsea pada tangga kesuksesan di Liga Champions pada musim ini.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun