Mohon tunggu...
Gobin Dd
Gobin Dd Mohon Tunggu... Buruh - Orang Biasa

Menulis adalah kesempatan untuk membagi pengalaman agar pengalaman itu tetap hidup.

Selanjutnya

Tutup

Love Pilihan

Benarkah Jumlah Anak Menunjukkan Karakter Orangtua?

16 Maret 2021   20:57 Diperbarui: 16 Maret 2021   21:23 240
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber foto: Pexels.com

Saya masih teringat percakapan tiga tahun lalu. Dengan salah seorang laki-laki asal Filipina. Tempatnya di salah satu wilayah pegunungan bagian Utara Filipina. 

Pembicaraan kami berkutat soal keluarga. Laki-laki ini berasal dari sebuah keluarga besar. Mereka terdiri dari 9 bersaudara. Namun, ada juga yang lebih besar dari keluarga mereka. Ada yang 10 bersaudara sampai 14 bersaudara.

Konsep banyak anak menjadi bagian dari cara hidup masyarakat setempat di masa lalu. Konsep ini pun mengingatkan saya tentang ungkapan, "banyak anak, banyak rejeki." 

Kalau saya tidak keliru, ungkapan "banyak anak, banyak rezeki," melekat dengan pandangan masyarakat bahwa semakin banyak anak, semakin banyak anggota keluarga yang bisa membantu dalam bekerja. Karena ladang atau area pertanian begitu besar, tuntutan untuk bekerja juga tinggi. 

Bagi keluarga yang mempunyai anak banyak, hal ini tak bermasalah. Paling tidak, anak-anak yang sudah beranjak dewasa bisa membantu untuk bekerja di kebun. Dengan ini, semakin banyak anak, semakin banyak anggota yang bisa menopang kehidupan ekonomi keluarga.  

Cara hidup banyak anak perlahan mulai menghilang. Banyak keluarga yang lebih memilih 2-3 orang anak saja. Pastinya, orangtua mempunyai pertimbangan tertentu. Akan tetapi, laki-laki ini mempunyai kesimpulan yang sangat berbeda. 

Menurutnya, banyak anak bisa menunjukkan karakter orangtua, yang mana apakah orangtua pekerja keras ataukah tidak. Mereka 9 orang mendapat makanan yang cukup dan pendidikan yang memadai. Beberapa dari antara mereka bahkan berhasil menjadi orang sukses. Pencapaian ini membahasakan karakter orangtua mereka yang bekerja keras dan perjuangan orangtua yang sangat besar. 

Tidak ada yang salah dengan pandangan ini. Pengalaman di keluarganya telah membuktikan pandangannya. Orangtua bekerja keras untuk menghidupi mereka 9 orang dengan memberikan cara hidup yang baik dan layak. 

Pandangan ini tentu saja tidak bisa mewakili realitas secara keseluruhan. Toh, tidak sedikit keluarga yang terdiri dari banyak anak, namun penghidupannya juga tidak layak dan pendidikan juga tidak memadai. 

Lebih jauh, dia melihat dan membandingkan dengan realitas berbeda saat ini. Banyak keluarga yang memilih untuk mempunyai satu atau dua orang anak saja. 

Tak ragu dia menilai pilihan itu secara negatif. Menurutnya, orangtua yang memilih mempunyai 1-2 anak adalah orangtua yang malas untuk bekerja demi menafkahi anak-anak mereka.    

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun