Mohon tunggu...
Gobin Dd
Gobin Dd Mohon Tunggu... Buruh - Orang Biasa

Menulis adalah kesempatan untuk membagi pengalaman agar pengalaman itu tetap hidup.

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Konsistensi AC Milan dan Efek Ibrahimovic Bisa Naikkan Pesona Liga Italia

27 Oktober 2020   11:17 Diperbarui: 27 Oktober 2020   19:34 535
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Zlatan Ibrahimovic dalam laga kontra As Roma (27/10/20). Sumber foto: acmilan.com

Kehadiran dan pesona Ronaldo sendiri tak diragukan mengangkat wajah Liga Italia di mata publik. Liga yang pernah ditimpa skandal keuangan, Calciopoli, ini perlahan bangun dari masa-masa sulit tersebut.

Para pemain bernama besar mulai berdatangan, walaupun mereka hanya bermigrasi pada tim-tim yang secara tradisional tampil gemilang di Liga Italia seperti Inter Milan, AS Roma, AC Milan, dan Juventus.

Padahal, Ibra datang dari MLS Amerika Serikat. Bukannya turun gunung, Ibra seolah kembali naik gunung untuk menguji mentalitasnya sebagai seorang striker hebat.  

Mengutip Goal.com (26/10), mantan pelatih Milan dan Juventus menyampaikan kepada Il Gironale bahwa kehadiran Ibra telah memberikan kesimbangan melebihi Ronaldo. Hal ini didasari pada peran dan pengaruhnya pada penampilan AC Milan.

Pasalnya, Ronaldo tiba di Juventus dua musim lalu saat klub tersebut masih kuat mendominasi Liga Italia. Pengaruhnya tidak terlalu kentara karena Juventus sendiri berada pada level yang cukup superior di Liga Italia. Kecuali kalau Ronaldo berhasil membawa tim zebra itu meraih trofi Liga Champions.

Sebaliknya, Ibra datang ke AC Milan di saat tim ini masih timpang. Bersama dengan talenta-talenta muda, Ibra berupaya memberikan kontribusi terbaiknya kepada tim.

Tambahan dua gol ke gawang AS Roma pun mempertegas pengaruh Ibra di AC Milan. Dia datang ke AC Milan bukan sekadar sebagai pelapis yang menghangatkan bangku cadangan.

Menariknya, Milan sendiri mempunyai skuad yang paling muda di Eropa. Kehadiran Ibra paling tidak memberikan efek berarti kepada para pemain muda itu. Pengalaman dan mentalitas kuatnya bisa mendongkrak para pemain muda untuk tidak gampang menyerah di lapangan hijau.  

Kebangkitan Milan juga tidak lepas dari peran Pioli. Pelatih yang sebenarnya hanya dikontrak sementara waktu ini berhasil mengubah permainan Milan. Pioli membangun Milan sejak bulan September. Selepas jeda karena pandemi.

Terbukti dari statistik Milan sejak saat itu. 17 laga tak terkalahkan dengan menang 13 laga dan 4 kali seri termasuk seri kontra AS Roma. Catatan yang cukup gemilang. Bahkan ini mencatatkan rekor tersendiri dari lima liga besar di Eropa sebagai tim yang belum terkalahkan di Liga.

Dengan skema 4-2-3-1, Pioli menempatkan Ibra yang sudah makan asam garam di lini depan sebagai komando penyerang. Juga Pioli berhasil mengangkat performa pemain timnas Turki, Hakan Calhanoglu  yang berperan sentral sebagai gelandang serang Milan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun