Seperti sistem berutang, para calon memengaruhi suara masyarakat dengan janji-janji politik. Sekiranya, utang ini terbayar saat mereka sudah terpilih dan duduk di kekuasaan. Â
Pada situasi seperti ini, masyarakat tetap menjadi standar utama dalam menilai dan melihat janji politik yang hadir. Tidak semua janji itu bisa direalisasikan. Tidak semua kandidat mempunyai kapasitas dalam merealisasikan janji politik.
Juga, tidak terlalu cepat pada janji-janji politik yang datang ke tengah masyarakat. Setiap janji-janji politik mesti dicurigai, diragukan dan dibedah dengan pikiran yang rasional. Jadi, masyarakat perlu mengevaluasi secara mendalam agar tidak terjebak pada janji-janji mulus dan tinggal dalam harapan palsu selama 5 tahun.