Ya, perceraian seringkali memberikan dampak serius bagi mentalitas anak-anak. Apalagi jika anak-anak tidak dipersiapkan untuk menghadapi situasi rumit tersebut.
Selain itu, perceraian semakin menambah beban, terlebih lagi jika salah satu pihak tidak peduli pada situasi anak. Pergi dan tidak mau tahu dengan situasi anaknya.
Ketidakpedulian ini sering menjadi beban batin yang berdiam di dalam diri anak. Karena tidak diolah dan disembuhkan, beban batin itu malah menimbulkan gangguan mental dan pandangan negatif bagi figur-figur tertentu.Â
Kalau tidak diolah dan dikontrol dengan baik, beban mental itu malah bisa menghadirkan aksi-aksi negatif tertentu.
Tentunya, kita tidak mau adanya perceraian mengitari kehidupan di sekitar kita. Yang selalu kita harapkan adalah kehidupan harmonis di antara setiap pasangan.
Kehidupan harmonis ini bisa menjadi situasi mendidik dan menguatkan mentalitas anak. Persoalan sekiranya diselesaikan dan bukannya dijawabi dengan perceraian.
Tidak terlepas dari harapan ini, perceraian juga sekiranya tidak mengakhiri peran kedua belah pihak sebagai orangtua. Perpisahan boleh mengakhiri hubungan suami dan istri, tetapi itu tidak mengakhiri peran mereka sebagai orangtua bagi anak-anak.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI