Amerika Serikat menjadi salah satu negara di dunia yang sangat berdampak karena pengaruh wabah virus Corona. Dampaknya bukan saja melingkupi bidang kesehatan.
Dampaknya itu merambat ke bidang sosial, politik dan ekonomi. Tentunya, sebagai seorang pemimpin negara, Donald Trump mesti berpikir keras untuk memecahkan persoalan wabah virus Corona di negaranya.
Terlebih lagi, status Amerika Serikat sebagai negara adi daya. Lalu, slogan Donald Trump di masa kampanyenya. "Make America Great Again." Status AS dan slogan Donald Trump seolah mendapat cobaan berat di tengah krisis wabah virus Corona.
Ya, janji kampanye ala Donald Trump ditantang. Status negara Amerika Serikat dipertaruhkan untuk saat ini.
Pelbagai langkah sudah ditempuh. Bahkan tidak sedikit peneliti hebat digerakan agar memecahkan krisis ini. Sejauh ini, vaksin masih sebatas uji coba. Keampuhannya belum bisa dimanfaatkan secara luas.
Pastinya, Donald Trump ingin agar persoalan ini segera teratasi. Kalau tidak, kestabilan negara terlebih khusus bidang ekonomi bisa terancam. Ujung-ujungnya, reputasinya bisa tergerus. Dan, posisinya sebagai seorang presiden AS ikut digoncang oleh pihak oposisi.
Entah apa maksud dan intensi Donald Trump saat dia menawarkan kemungkinan disinfektan untuk disuntikan ke tubuh pasien Covid-19. Seperti pembersih tubuh dari dalam. (Aljazeera.com 24/4/2020).
Pernyataan Donald Trump ini keluar saat Bill Bryan yang menjabat "Departement of Homeland Security's science and technology division" memberikan presentasi. Presentasinya itu tentang pengaruh sinar matahari dan disinfektan pada virus Corona. Secara umum, sinar matahari dan disinfektan efektif membunuh virus Corona, tetapi itu terjadi di luar tubuh manusia.
Sebagai tanggapan, Donald Trump coba menawarkan kemungkinan bagaimana agar sinar ultraviolet bisa menyinari tubuh pasien Covid-19. Bahkan dia juga meminta untuk melihat kemungkinan disinfektan dimasukan atau disuntikan ke dalam tubuh manusia (nbcnews.com 23/4/2020).
Lelucon ataukah ini tanda keputusasahan seorang pemimpin? Entahlah! Biasanya, pernyataan seseorang bisa membahasakan tentang situasi diri karena realitas yang dihadapinya. Kalau itu lelucon, hal itu bisa dimaklumi. Tetapi lelucon yang tidak berada waktu dan tempat yang tepat.
Tetapi, kalau pernyataan itu merupakan tanda keputusasahan karena krisis Covid-19, reputasinya sebagai pemimpin bisa anjlok. Bagaimana pun, pernyataan ini mesti diklarifikasi agar tidak diterjemahkan secara salah oleh masyarakat secara luas.