Mohon tunggu...
Gobin Dd
Gobin Dd Mohon Tunggu... Buruh - Orang Biasa

Menulis adalah kesempatan untuk membagi pengalaman agar pengalaman itu tetap hidup.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

"Mentalitas Injury Time", Gaya Cepat Menyelesaikan Tugas Tanpa Peduli Kualitas

13 April 2020   10:29 Diperbarui: 8 April 2021   16:35 5682
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi dikejar deadline | Photo by JESHOOTS.COM on Unsplash (Unsplash.com/@jeshoots)

Istilah injury time ini, saya jumpai sewaktu masih berstatus mahasiswa. Istilah ini dihubungkan pada perilaku dalam menyelesaikan sebuah tugas pada waktu-waktu akhir sebelum pengumpulan.

Mentalitas injury time ini ditujukan kepada kebiasaan seorang atau beberapa mahasiswa yang cenderung untuk mengerjakan tugas kuliah di waktu-waktu akhir. Tugas yang terbilang panjang dikebutnya hanya dalam waktu selama semalam.

Misalnya, dosen sudah memberikan tugas sebulan dan seminggu terlebih dahulu. Pemberian tugas ini jauh hari sebelum deadline pengumpulan. Hemat saya, ini bertujuan agar seorang mahasiswa memproduksi tugas yang berkualitas.

Pasalnya, sebuah tugas yang baik selalu terlahir dari olahan yang tidak terjadi dalam waktu yang singkat. Jangka waktu tertentu bisa dipakai oleh seorang mahasiswa untuk memproduksi tugas yang bermutu.

Namun, kenyataannya masih ada yang mau mengerjakan tugas di malam sebelum pengumpulan. Kalau tugasnya berupa tulisan yang mewajibkan jumlah kata dan lembaran yang banyak, maka konsekuensi begadang tidak bisa dihindarkan. Ujung-ujungnya, proses editing yang ketat diabaikan.

Mengerjakan tugas di waktu-waktu terakhir pengumpulan ini dinamakan masa injury time. Konotasinya berbeda dengan dunia sepak bola. Dampaknya juga berbeda.

Kalau dalam sepak bola, lewat masa injury time sebuah tim bisa membalikkan keadaan dan menciptakan sejarah, pengerjaan tugas masa injury time malah membuat makna pengerjaan tugas itu tidak bermutu.

Memang, tidak menutup kemungkinan untuk menghasilkan tugas yang bermutu dalam waktu yang singkat. Mungkin konteks ini hanya berlaku untuk pribadi-pribadi yang jenius.

Saya sendiri pernah mengerjakan tugas di waktu-waktu akhir sebelum pengumpulan. Kenyataannya, rumit. Kita mesti berpacu dengan waktu.

Waktu istirahat malam kerap dikorbankan. Kalau masih belum bisa terselesaikan, kuliah-kuliah lain bisa ikut menjadi tumbal. Terlebih lagi, kuliah yang terjadi sebelum waktu pengumpulan tugas.

Mengerjakan tugas di masa injury time juga penuh resiko. Misalnya, kalau tugas itu diketik dan harus diprint out. Persoalannya saat komputer atau laptop dan printer tiba-tiba bermasalah. Kepanikan yang tidak jelas akan melanda. Penyesalan pun tidak bisa dihindari.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun