Mohon tunggu...
Gobin Dd
Gobin Dd Mohon Tunggu... Buruh - Orang Biasa

Menulis adalah kesempatan untuk membagi pengalaman agar pengalaman itu tetap hidup.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Sadio Mane, Dari Kesan Buruk Jurgen Klopp Hingga Figur yang Dermawan dan Religius

9 April 2020   08:45 Diperbarui: 9 April 2020   10:51 438
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sadio Mane, pemain timnas Senegal dan Klub Liverpool. Sumber foto Bleacher Report Football

Sadio Mane telah membangun reputasinya sebagai salah satu pesepakbola terbaik bersama klub Liga Inggris, Liverpool. Reputasi itu mulai terbangun sejak bergabung ke Liverpool dari Southampton di tahun 2016. Buktinya semakin kuat saat gelar pemain terbaik Afrika masuk kabinet pemain timnas Senegal ini.

Popularitas Sadio Mane tidak terjadi begitu saja. Film dokumenter yang berjudul "Sadio Mane: Made in Senegal", bisa menjadi rangkuman kisah dan perjalanan hidup sang pemain.

Film dokumenter yang baru dirilis ini menunjukkan kalau pada masa lalunya Sadio Mane hampir saja tidak menjadi pemain sepak bola. Keluarganya di Bambali, Senegal tidak terlalu tertarik kalau Sadio Mane menjadi seorang pesepak bola.

Sejak ayahnya meninggal saat Sadio Mane masih berusia 7 tahun, Sadio Mane tinggal bersama pamannya. Pamannya itu seorang imam di masjid seperti ayahnya.

Sebagian besar keluarganya juga adalah imam di Masjid. Karena ini, keluarganya sangat peduli pada pendidikan.

Mereka tidak menghendaki kalau Sadio Mane menjadikan sepak bola sebagai sumber pencarian hidup. Sebaliknya, keluarganya menginginkan agar Sadio Mane mementingkan pendidikan daripada sepak bola.

Sebenarnya bakat Sadio Mane sudah dikenal di kampung halamannya. Di mata orang-orang kampungnya, Sadio Mane dipanggil dengan julukan "Ballonbuwa" atau "Penyihir Bola."

Di usia masih 16 tahun, Sadio Mane pernah melarikan diri ke Dakar, ibukota Senegal untuk mengikuti seleksi di salah satu tim sepak bola. Berkat pengalaman ini, Sadio Mane memutuskan untuk bermain sepak bola dan meninggalkan pendidikannya setahun kemudian.

Dari Senegal, Sadio Mane berpetualang di Eropa di tahun 2011. Pendek kata, penampilan demi penampilan yang ditunjukkan Sadio Mane  di beberapa klub di Eropa berhasil membangun pandangan positif di mata pelatih sepak bola.

Namun tak disangka kalau sebelum bergabung dengan Liverpool, pelatihnya sekarang di Liverpool, Jurgen Klopp mempunyai kesan buruk kepada Sadio Mane di masa lalu. Waktu itu, Jurgen Klopp masih berstatus sebagai pelatih salah satu klub Bundesliga Jerman, Dortmund.

Kesan buruk itu terlahir karena penampilan Sadio Mane pada waktu itu. Gara-gara penampilannya itu, Jurgen Klopp menilai kalau Sadio Mane terlihat seperti seorang penyanyi rap daripada seorang pesepak bola. Karenanya,  Jurgen Klopp tidak tertarik untuk  merekrut Sadio Mane.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun