Mohon tunggu...
Gobin Dd
Gobin Dd Mohon Tunggu... Buruh - Orang Biasa

Menulis adalah kesempatan untuk membagi pengalaman agar pengalaman itu tetap hidup.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Singkirkan Handphone dan Biasakan Anak untuk Membaca

4 November 2019   05:19 Diperbarui: 4 November 2019   21:11 105
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber foto inquirer.net

Cerita bersambung yang ada di dalam majalah-majalah itu membangkitkan rasa penasaran untuk membaca dan membeli kembali edisi berikutnya.

Bahkan ada sesi tersendiri bagi anak-anak untuk berkreasi dengan menciptakan karya tulis seperti puisi dan cerita pendek. Karenanya, ada usaha dari anak-anak untuk menulis karya tertentu dan dikirim ke majalah-majalah tersebut. Situasi seperti ini secara langsung membantu anak-anak pada waktu itu untuk membiasakan diri dengan kegiatan membaca.

Bila dibandingkan dengan masa kini, situasi masa lalu itu tinggal kenangan manis. Entah di mana rimba dari majalah anak-anak. Kalau mau dibandingkan, membaca majalah anak-anak jauh lebih menarik bagi seorang anak daripada menghabiskan waktu menonton video di phone.

Memang konten video di internet memberikan banyak ruang bagi cerita anak-anak. Tetapi hemat saya, kegiatan membaca jauh lebih membantu perkembangan diri anak-anak.

Kegiatan membaca memberikan banyak manfaat bagi seorang anak. Seperti misal, hal itu bisa melatih daya nalar dan keahlian dalam membaca sejak usia dini.

Karena itu, mesti ada motor yang menjadi penggerak dan pemompa semangat anak agar terbiasa untuk membaca. Pada titik inilah, orangtua dinilai sebagai penggerak utama untuk memompa semangat anak untuk membaca.


Orangtua mengajak Anak-anak untuk membaca bersama.
Orangtua mesti menjadi pendorong terdepan untuk meningkatkan minat baca anak-anak. Membaca bersama-sama, orangtua dan anak, bisa menjadi alternatif yang pas untuk meningkatkan semangat baca anak. Dalam arti, orangtua mesti membangun iklim di keluarga di mana ada waktu khusus untuk membaca bersama.

Dalam waktu ini, orangtua bisa membatasi waktu anak untuk menggunakan phone. Bahkan phone perlu disingkirkan demi kegiatan membaca tersebut.

Kalau secara finansial mampu, anak-anak dibelikan buku-buku seturut dunia anak-anak. Lalu, orangtua menyusun jadwal tetap untuk memberikan ruang dan waktu bersama untuk membaca. Orangtua membaca bukunya sendiri dan sebaliknya anak-anak membaca buku kepunyaan sendiri.

Biasanya, kebiasaan membaca yang tumbuh pada diri anak-anak tidak terlepas dari kebiasaan orangtua. Kalau orangtua sering menunjukkan diri sebagai seorang pembaca buku, bukan tidak mungkin anak-anak bisa meniru kebiasaan itu. Tetapi kalau orangtua jarang membaca buku dan lebih banyak menghabiskan waktu dengan phone, anak juga pastinya akan mengikuti gaya hidup seperti itu.

Jadi membangun budaya baca pada diri anak bermula dari kebiasaan orangtua. Kalau orangtua menyingkirkan phone untuk membaca, pastinya anak juga melihat hal itu dan mengikuti gaya hidup dari orangtua.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun