Anda bisa memulainya dengan hal-hal sederhana yang mudah dilakukan oleh pasangan, misalnya bergandengan tangan waktu menyeberang, minum bersama dari satu gelas, dsb. Seiring dengan berjalannya waktu, dan oleh anugerah Tuhan, pasangan Anda akan sadar dan berubah menjadi romantis.
Keempat, melalui pertemanan dengan pasangan-pasangan lain yang sama-sama romantis.
Mungkin ini bisa jadi solusi, namun di sini perlu diingat, Anda tidak perlu membandingkan pasangan Anda dengan orang lain. Ini hanya pembuka wawasan pasangan. Biarkan dia sendiri mendengar, melihat dan meniru teman-temannya.
Demikian beberapa hal yang bisa Anda lakukan untuk menolong pasangan yang tak romantis!
Oh ya, sebelum Anda menutup artikel ini dan beralih membaca artikel lain, saya mau sampaikan satu "kabar buruk" soal semua usaha membuat pasangan lebih romantis.
Begini, walaupun nanti Anda sudah mencoba semua langkah di atas, kabar buruknya, harap maklum bahwa tidak semua pasangan pada akhirnya akan berubah menjadi romantis.
Kenapa demikian? Bisa jadi karena bahasa kasih masing-masing orang berbeda. Pengalaman hidup dan karakter orang juga berbeda. Demikian pula dengan tingkat kedewasaan dan kerelaan seseorang untuk berkorban bagi pasangannya.
Namun kabar buruk ini tak seharusnya melemahkan semangat untuk membantu pasangan berubah. Hal positif yang bisa didapatkan yaitu Anda semakin mengenal pasangan, sebagai seorang yang tidak bisa romantis. Sebuah pengenalan mendalam yang patut disyukuri.
Akhirnya, mungkin ini bisa jadi langkah terbaik yang bisa Anda lakukan menyikapi kabar buruk tadi yaitu dengan berdoa dengan doa yang pernah dikemukakan oleh Reinhold Niebuhr:
"Ya Allah, berikanlah kepada ku ketabahan untuk menerima hal-hal yang tidak dapat kuubah, keberanian untuk mengubah hal-hal yang dapat kuubah, dan hikmat untuk membedakan keduanya".
Semoga bermanfaat!
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI