"Semua pemain akan siap menghadapi lawan, team Qatar adalah juara bertahan dan mereka bermain di kandang sendiri, team yang sangat keras kepala, ini bukan team yang mudah."
Di sisi lain sebagai tuan rumah, Qatar, pada partai final kali ini selain berpeluang juara juga berpeluang menoreh sejarah menjuarai piala Asia secara berturut-turut untuk kedua kali setelah memungkas juara pada edisi Piala Asia 2019.
Keunggulan Qatar yang dibawah dalam partai final ini adalah prestasi mereka sepanjang turnamen ini adalah mencapai fase group dengan point sempurna dan tanpa kebobolan.
Di bawah dukungan mayoritas supporter di stadion karena berstatus tuan rumah, jelas memberi keuntungan tambahan bagi Qatar.
Namun memiliki sejumlah keuntungan apalagi sebagai tuan rumah tak lantas membuat pelatih Qatar, Marcus Lopez tenang.
Faktor stamina pemain Qatar yang baru dua hari lewati semifinal dan tak cukup waktu untuk pemulihan menjadikan Lopez fokus pada pemulihan fisik pemainnya.
Dalam konperensi pers sebelum final, sebagaimana di lansir dari Kompas Sport (10/02/2024, pukul 00.00 Wib). Marcus Lopes menyatakan:
"Kami mempunyai waktu yang sangat singkat untuk mempersiapkan team ini yang hanya memberikan pada pemain istirahat hanya dua hari setelah semifinal, jadi yang sangat penting bagi kami adalah agar pemain beristirahat dan memulihkan diri karena kami akan memainkan pertandingan yang sulit besok melawan team yang kuat."
Kekuatan masing-masing team tersebut seakan mendukung berbagai prediksi bahwa jalannya pertandingan final ini akan berlangsung alot. Kedua team memiliki pemain yang sama-sama luar biasa.
Siapakah yang akan merajai perhelatan Piala Asia 2023? Apakah si kuda hitam Yordania akan mengukir sejarah untuk pertama kali menjadi juara Piala Asia? Ataukah sang tuan rumah, Qatar, mengukir sejarah manis untuk kedua kalinya menjuarai Piala Asia?
Layak ditunggu![]