Mohon tunggu...
Dona Octavia
Dona Octavia Mohon Tunggu... Ilmuwan - Better late than never, sharing knowledge will increase our knowledge

Better late than never, sharing knowledge will increase our knowledge

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

17 Jenis Rotan Menjadi Koleksi Luar Biasa Hutan Nagari Paru

28 April 2019   19:13 Diperbarui: 28 April 2019   19:22 962
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Rotan Jernang (Dokpri)

Tanah alluvial berasal dari beberapa endapan material yang ada di sungai yang memiliki banyak manfaat bagi pertanian. Tanah ini umumnya subur karena mengandung banyak mineral serta pasir yang secara alami mendukung tanaman pertanian untuh tumbuh subur. Brown forest soil disebut juga Calcisols karena tanah tipe ini terbentuk dari bahan induk yang kaya kalsium.

Sedangkan Podsolik Merah Kuning adalah kelompok tanah tua (Ultisol) yang walaupun tergolong tanah tidak subur, namun dengan siklus hara tertutup dapat membuat tanaman tumbuh dengan subur.

Menakjubkan, hasil survei potensi sumberdaya hutan dan masyarakat (Community and area profiling) oleh tim AFoCO Regional Project Component 3 "Facilitating the Participatory Planning of Community Based Forest Management Using Gegraphic Information System and Remote sensing in Forest resources Management in the Philippines, Indonesia and Thailand" yang bekerjasama dengan Badan Litbang dan Inovasi-Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan serta KPHL Sijunjung-Dinas Kehutanan Propinsi Sumatera Barat, dari pengambilan sampel area 9,8 ha dari total luasan (kurang dari 0,5% luasan), dijumpai 17 jenis rotan di kawasan hutan ini.

Rotan merupakan jenis tanaman penghasil hasil hutan bukan kayu (HHBK) yang paling banyak ditemukan di kawasan Hutan Nagari Paru. Berdasarkan hasil pengamatan, rotan sikai (Calamus spp.) ditemukan dalam jumlah terbanyak, yaitu 149 individu, diikuti oleh rotan semut (Daemonorops verticilliaris (Griff.) Mart.) 119 individu dan rotan udang (Calamus spectabilis Bl.) 114 individu.

Rotan lainnya adalah Rotan Jernang, Rotan Manau, Rotan Air, Rotan Batu, Rotan Buaw, Rotan Cincin, Rotan Lipai, Rotan Kubin, Rotan Paku, Rotan Piladeh/Palode, Rotan Saga, Rotan Tikolo, Rotan Tunggal dan Calamus spp. Lainnya.

Rotan Jernang (Daemonorops draco Bl.) menempati urutan prioritas tertinggi sebagai penghasil HHBK di Hutan Nagari Paru dengan ragam manfaat terbesar yaitu dipergunakan untuk obat, kerajinan, pewarna dan penghasil resin.

Berbagai manfaat kesehatan sebagian besar berasal dari buah jernang diantaranya mencegah dan mengatasi diare, sariawan, menjaga kesehatan dan kekuatan gigi, menyehatkan tulang, mata, mengatasi sakit karena iritasi mata, melancarkan buang air kecil, mengatasi penyakit seputar saluran kemih, meredakan nyeri perut, mencegah infeksi, menyembuhkan dan memulihkan luka, meredakan radang, mengurangi rasa sakit, membantu mengatasi trauma patah tulang, membantu menghentikan pendarahan, mengatasi borok dan menjadikan kulit lebih sehat.

Selain buah, getah jernang juga bermanfaat untuk Melancarkan pencernaan, sebagai bahan baku pembuatan pasta gigi dan pewarna porselen atau marmer.

Tidaklah mengherankan, jika jernang menjadi HHBK prioritas andalan di Hutan Nagari Paru, Kabupaten Sijunjung. Nilai jualnya yang tinggi memberikan peluang bahwasanya rotan ini akan mampu mendongkrak perekonomian masyarakat di daerah tersebut. Disebutkan dalam website resmi Kabupaten Sijunjung (w5) pada bulan Februari 2017 bahwa pemerintah daerah juga mengharapkan bahwasanya hasil kerajinan rotan akan mampu menjadi ikon Kabupaten Sijunjung.

Dengan kondisi sumberdaya alam rotan yang melimpah di Hutan Nagari ini, maka perlu peningkatan kemampuan anggota Lembaga Pengelola Hutan Nagari (LPHN) dalam mengelola hasil hutan, mengubah bahan mentah menjadi barang jadi yang bernilai jual lebih tinggi.

Pelatihan untuk peningkatan kemampuan masyarakat pengelola hutan dan sinergitas antar pihak terkait pengembangan hutan dan sumberdaya manusianya maupun pemasaran produk olahan sangatlah diperlukan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun