Mohon tunggu...
Don Zakiyamani
Don Zakiyamani Mohon Tunggu... Penulis - Penikmat Kopi Senja

personal web https://www.donzakiyamani.co.id Wa: 081360360345

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Media Sosial Alat Pamer?

3 September 2019   08:22 Diperbarui: 3 September 2019   08:31 102
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: republika.co.id

Barangkali balita sekalipun di zaman ini sudah memiliki akun media sosial. Meski akun tersebut dipegang oleh bapak atau ibu mereka. Melalui akun tersebut beragam aktivitas terekam, tersimpan, dan suatu hari nanti menjadi kenangan. Bisa dilihat lagi, apabila itu kenangan manis pastinya menambah semangat.

Media sosial juga membantu manusia menemukan teman dan sanak saudara yang terpisah jarak. Melalui messenger jarak tak lagi jadi masalah. Ada begitu banyak manfaat yang bisa didapatkan dengan bermedia sosial. Sesuai dengan namanya, media ini berusaha membentuk masyarakat sosial meski hanya di dunia maya.

Meski demikian, sebagaimana alat lainnya yang dibuat manusia. Media sosial mengalami distorsi fungsinya. Media sosial kerap disalahgunakan. Bahkan media sosial oleh sebagian kita dijadikan alat propaganda hingga alat provokasi sehingga kericuhan bahkan perang dapat terjadi hanya karena sebuah postingan.

Namun saya tidak akan menuliskan hoaks yang memang tersebar luas akibat media sosial. Ada satu fenomena menarik lain yang ingin diskusikan bersama dengan teman-teman pembaca. Hal itu berkaitan dengan postingan media sosial yang cenderung menampilkan sesuatu dengan tujuan yang saya juga kurang paham. 

Saya menyebutnya pamer. Teman-teman barangkali tak setuju bahkan mungkin protes. Namun itulah yang ingin saya diskusikan. Benarkah ketika seseorang memposting sebuah aktivitas berlevel nasional atau nasional yang diikutinya merupakan pamer? jika tidak, apakah itu sebatas publikasi demi motivasi. Bagaimana dengan orang-orang yang memposting mobil atau jabatan barunya, apakah tujuannya juga demi memotivasi.

Sulit memang menentukan tujuan seseorang memposting sesuatu. Namun beberapa penelitian menyebutkan bahwa media sosial dapat memengaruhi psikologis seseorang. Bahkan dapat menyebabkan stress maupun kelainan jiwa. Apalagi ketika media sosial digunakan sebagai alat bully. 

Kembali soal postingan media sosial yang cenderung pamer. Kemarin (2/9) di beranda akun media sosial saya banyak sekali acara pelantikan anggota dewan yang baru. Mereka berpose bersama keluarga maupun kolega. Saya kembali bertanya, apakah itu wujud syukur atau pamer? atau sekedar ingin menunjukkan bagaimana mereka berhasil terhadap yang ingin dicapai. 

Ada juga postingan seminar, workshop, maupun kegiatan levelnya nasional dan internasional. Lalu saya bertanya lagi, apakah tujuan postingan tersebut? apakah pamer atau ingin mengatakan pada orang lain tingkatan dirinya hari ini? Oya, postingan tersebut hanya berupa foto dan caption singkat acara tanpa artikel apa poin-poin pertemuan tersebut. Perlu saya sampaikan hal itu, jika postingan disertai penjelasan materi yang diperbincangkan tentu bermanfaat.

Dan postingan yang paling sering saya dapati serta memunculkan tanya, postingan dengan tokoh-tokoh nasional. Sekali saya bertanya, tujuan mempublikasikan di media sosial apa? apakah ingin menunjukkan pada khalayak bahwa level pertemanannya atau apa? Kepada teman-teman yang membaca postingan ini tolong dijawab agar saya tidak berburuk sangka. Terima kasih jika bersedia menjawab di kolom komentar.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun