Bagi rakyat Aceh Ramadhan bukan hanya sebatas melaksanakan kewajiban berpuasa sebulan penuh. Bulan Ramadhan bagi rakyat Aceh juga bulan budaya. Sebut saja budaya Meugang yang dilaksanakan sebelum 1 Ramadhan dan sebelum 1 Syawal. Budaya potong lembu dan kambing maupun kerbau, yang dahulunya dilakukan raja di Aceh dan membagi daging lembu kepada rakyatnya.
Kini meugang menjadi tradisi dalam menyambut Ramadhan dan Syawal serta Idul Adha. Pada bulan Ramadhan di Aceh juga akan kita dapati beragam kue dan masakan khas Aceh yang jarang kita jumpai sebelum Ramadhan. Biasanya kue dan makanan tradisional itu dijual di pinggiran jalan. Harganya jual kue dan masakan tradisional Aceh sangat murah. Jadi Ramadhan di Aceh bagaikan 'pesta' kuliner. Â
Sepuluh dua Ramadhan kita bakal temui tradisi kenduri peutamat daroih. Kenduri ini tergantung kesepakatan, artinya setiap kampung berbeda pelaksanaannya. Namun umumnya di mulai sepuluh kedua Ramadhan. Kenduri ucapan syukur atas khataman Al-Qur'an, kadang kala kenduri ini disatukan dengan peringatan kenduri Nuzulul Qur'an. Kalau sudah kenduri pasti kurang lengkap tanpa kuah beulangong (masakan kari yang dimasak pada kuali besar).
Nah di sepuluh terakhir Ramadhan, masyarakat Aceh biasanya melakukan Qiyamul Lail dan i'tikaf. Di Banda Aceh kegiatan itu bisa ditemui di mesjid Baiturrahman, Al-Makmur, dan beberapa mesjid lainnya. Jama'ah juga bersahur bersama di mesjid-mesjid tersebut. Nah bila ingin wisata religi selama Ramadhan, menurut saya Aceh salah satu tempat yang pas.