Mohon tunggu...
Don Zakiyamani
Don Zakiyamani Mohon Tunggu... Penulis - Penikmat Kopi Senja

personal web https://www.donzakiyamani.co.id Wa: 081360360345

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih Pilihan

Ini Pengganti DPR Kita

12 April 2019   02:28 Diperbarui: 12 April 2019   03:43 123
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber foto: moderndiplomacy

Salah satu sebab angka golput kian tinggi menurut saya adalah tidak amanahnya para wakil rakyat. Berkali-kali pemilu, dengan wajah lama maupun baru, tetap saja lembaga perwakilan rakyat menjadi salah satu lembaga terkorup. Tak peduli dari suku dan agama apapun, korupsi terus dilakukan para anggota dewan kita. Rakyat kemudian menjadi enggan mengikuti pemilu, enggan mencoblos, kalaupun mencoblos minta bayaran.

Secara kinerja anggota parlemen kita juga tidak hebat, tidak sebanding dengan pengeluaran negara untuk mereka. Para anggota parlemen kita hanya Jago debat di televisi namun tak berdaya mencari solusi persoalan bangsa. Mereka belum mencetak prestasi yang patut diapresiasi. Kenyataan ini diperparah dengan prilaku mereka ketika berhadapan dengan uang. 

Anggota parlemen yang dekat dengan kekuasaan biasanya senang memeras BUMN. Berdasarkan kenyataan itulah pemilih terkadang alergi memilih pada pemilu. Lalu muncul pertanyaan, masihkah kita butuh Dewan Perwakilan Rakyat. Jawabannya perlu agar tidak terjadi absolut power oleh eksekutif. Lalu muncul ide agar anggota dewan bukan lagi manusia.

Menghadirkan Malaikat tentu mustahil, apalagi menghadirkan dewa-dewa kepercayaan Yunani kuno. Kini kita memiliki sesuatu yang secerdas manusia namun tidak memiliki nafsu berkuasa, nafsu membunuh atau nafsu korup. Robot, era artificial intelligence perannya semakin signifikan. Guna membantu manusia, robot dapat melakukan banyak hal bahkan yang tidak bisa dilakukan manusia. 

Nah, bagaimana bila kedepannya Dewan Perwakilan Rakyat diisi oleh robot-robot cerdas. Robot yang menguasai Undang-undang, hukum, regulasi, serta kemampuan menganalisa. Robot-robot tersebut nantinya yang akan mensahkan RUU menjadi UU, maupun tupoksi DPR lainnya. Selain kemampuan intelejensi, robot-robot tersebut dipastikan tidak memiliki kepentingan politik dalam setiap regulasi yang dihasilkan. Mereka tak bisa suap, mereka bekerja secara terprogram demi kepentingan seluruh rakyat Indonesia.

Keuntungan lainnya mereka tidak berbiaya mahal seperti anggota parlemen yang selama ini kita miliki. Mereka digedung parlemen juga tidak membawa nama dan kepentingan parpol. Apa yang mereka perjuangkan selalu berorientasi pada kesejahteraan rakyat, keadilan, dan mereka tidak butuh proyek. Mereka juga tidak bisa dirayu oleh perempuan, mereka tidak takut ancaman. Biaya pemilu juga tidak dibutuhkan, money politics tidak lagi menjadi tradisi.

Robot-robot hanya diprogram untuk membahas hal-hal yang terkait dengan tupoksi seorang anggota DPR. Mereka tidak bohong apalagi menyebar kebohongan. Ketika rakyat datang mereka menyambut dan merekam semua aspirasi tanpa lelah dan kantuk. Mereka fokus bekerja tanpa ada istilah foya-foya. Soal kekurangan pasti ada, namun secara efisiensi kita dapat lebih berhemat.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun