Mohon tunggu...
Don Zakiyamani
Don Zakiyamani Mohon Tunggu... Penulis - Penikmat Kopi Senja

personal web https://www.donzakiyamani.co.id Wa: 081360360345

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kisah Cinta Budaya dan Agama

3 Desember 2018   14:12 Diperbarui: 3 Desember 2018   14:12 190
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber foto detiknews

Di Aceh ada sebuah ritual adat sekaligus bernuansa agama (Islam), ritual ini dikenal dengan nama peusijuek. Sangat mirip dengan tepung tawar dalam tradisi Melayu. Prosesi peusijeuk merupakan sebuah tradisi yang masih dipertahankan hingga sekarang. Tujuannya, untuk bersyukur kepada Allah. Biasanya, prosesi ini digelar terhadap benda atau manusia dengan harapan memperoleh berkat,selamat, atau akan berada dalam keadaan yang baik.

Ritual ini merupakan bukti bagaimana sebuah budaya dapat 'bercinta' dengan agama, dalam hal ini agama Islam. Kisah 'cinta' budaya dan agama dalam ritual peusijeuk sekaligus membantah pendapat bahwa budaya dan syariah atau agama tidak bisa saling memajukan. Melalui ritual ini, masyarakat Aceh yang sangat kental dengan nuansa Islamnya mampu memadukan dua hal yang selama ini dianggap sulit menyatu.

Kalaulah kemudian ada pihak yang tidak menyetujui ritual ini, terutama umat Islam yang fiqih-oriented, ternyata tidak pula melarang kegiatan ini. Dalam kaidah fiqh ritual ini sudah dianggap khilafiyah, ada yang menjalankan dan ada pula yang menganggapnya bid'ah. 

Kontroversi mengenai hukum ritual peusijeuk dalam masyarakat Aceh tidak menimbulkan konflik. Masing-masing pihak menganggap bahwa biarlah apa yang dipercaya orang lain sebagai sesuatu yang tidak boleh memecah belah. Itulah sebabnya ketika adat terkadang didepan dalam mengeksekusi perbuatan jahil, semisal mesum (khalwat) disebuah kampung/desa dihukum dengan diharuskan memotong hewan ternak, dan kemudian baru dihukum melalui syariat Islam, juga dapat diterima masyarakat maupun ulama Aceh.

Dalam seni budaya Aceh banyak sekali kita temukan perpaduan antara agama dan budaya. Perpaduan budaya dan agama Islam begitu nyata kita saksikan dalam masyarakat Aceh, misalnya dalam kesenian yang selalu menggunakan syair-syair bernuansa Islam karena melalui budaya (seni) masyarkat Aceh melakukan syiar Islam.

Harmonisasi, bahkan menurut penulis cara itu sebagai syair kreatif. Melalui kesenian yang didalamnya terdapat syair-syair Islam, syair Islam dapat tersebar ke seluruh dunia. Mirip cara para Wali di Jawa dalam mensyiarkan agama Islam melalui wayang. jadi, tak baik bila kita mencoba mengadu domba agama dan budaya, mengkotomi budaya dan agama.

Manusia beragama haruslah cerdas melihat peluang, melalui budaya syiar agama dapat tersebar. Cara dakwah yang menurut penulis merakyat dan mengena. Secara sosiologis, praktik budaya yang menggunakan syair-syair agama akan lebih bisa diterima semua pihak. Cara lain melestarikan budaya nasional/daerah melalui ritual agama. Syariat tetap dilaksanakan namun budaya tidak dilupakan. 

Agama apapun diatas muka bumi ini tak dipungkiri dipengaruhi budaya, misalnya pakaian yang digunakan masyarkat Arab kemudian diadopsi dan dianggap sebagai pakaian muslim. Padahal pakaian merupakan bagian dari budaya, asalkan sudah menutup aurat dan sesuai dengan syariat maka pakaian tersebut merupakan pakaian muslim.

Masih banyak hal lain yang bisa dijadikan bukti bahwa agama dan budaya saling mempengaruhi, penulis memilih diksi; kisah cinta budaya dan agama. Kecintaan budaya pada agama dan sebaliknya menjadikan agama dan budaya dua sejoli yang tak terpisahkan. Sayangnya, masih ada diantara kita yang ingin memisahkan cinta keduanya dengan membenturkannya. padahal keduanya akan selalu bersama dimanapun mereka berada.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun