Mohon tunggu...
Don Zakiyamani
Don Zakiyamani Mohon Tunggu... Penulis - Penikmat Kopi Senja

personal web https://www.donzakiyamani.co.id Wa: 081360360345

Selanjutnya

Tutup

Politik

Gatot Temui Ahok, Ada Apa?

8 Oktober 2017   03:13 Diperbarui: 8 Oktober 2017   03:48 11061
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Foto: rmol.co

Aksi umat Islam 212 dan seterusnya, dipicu ucapan Ahok kepulauan Seribu. Ada dua tokoh sentral pada aksi tersebut, Habieb Rizieq dan Ahok. Selain itu ada pula tokoh yang dianggap sangat pro gerakan tersebut, dia adalah Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo.

Nama Gatot Nurmantyo malah lebih berkibar ketika Ahok telah mendekam dipenjara. Gatot Nurmantyo dielukan sebagai tokoh yang pro-Islam, tegas dan berani. Namanya digadang menjadi salah satu kompetitor pilpres 2019. Analisa peluang Gatot bertarung pada pilpres 2019 terus mengalir, media nasional dan lokal terus menjadikan Gatot sebagai tokoh utama.

Prihal rencana pembelian senjata ilegal hingga seruan nonton film G30S/PKI terus mengangkat popularitas sekaligus elektabilitas sang Jenderal. Sayang, aksi Gatot dihentikan Panglima tertinggi, Joko Widodo, dan Jenderal harus diam setidaknya beberapa hari belakangan ini.

Namun Gatot bukanlah Jenderal yang tak memiliki strategi perang. Secara diam-diam Gatot menemui Ahok dipenjara. Keduanya berbincang dari pukul 16:00 WIB hingga menjelang magrib. Ternyata Istana sedang rapat dengan 3 kepala staf (AD, AU, AL) dan Kapolri. Rapat di Istana juga dihadiri menkopulhukam serta menhan. Rapat di Istana negara ternyata membahas pergantian Panglima TNI.

Seorang prajurit yang loyal pada Panglima ternyata membocorkan maksud pertemuan di Istana. Dari mako brimob, Jenderal Gatot tampak gelisah dan mengatakan maksud kedatangannya. "Saya kemari karena memiliki nasib yang sama dengan anda,"demikian ucap Panglima kepada Ahok. Larut dalam sejam pembicaraan mereka pun sepakat menyusun kekuatan. 

Ahok akan menghubungi koleganya yang menjadi donatur Presiden pada pilpres 2014. Panglima TNI akan segera melakukan restrukturisasi pati didalam TNI, tak berapa lama tampak kepala BIN bergabung dengan mereka. Kegagalan Budi Gunawan menjadi kapolri membuatnya dendam pada Presiden.

3 orang tersebut akhirnya menyusun langkah-langkah strategis dan taktis guna mendahalui langkah Istana. Rencananya media yang dibiayai kolega Ahok akan menjadi corong untuk menghabisi rencana Istana.

Panglima TNI menghubungi para pangdam untuk mendukung langkah-langkahnya. Sementara BIN akan memberikan informasi yang akan memecah konsentrasi kapolri terkait teroris. Selain itu, skenario konflik TNI dan polri dibeberapa daerah akan menghambat pergantian Panglima TNI. BIN juga bertugas mengidentifikasi orang-orang yang dianggap dekat dengan ideologi terlarang seperti komunis.

Belum selesai rapat di Istana, tiba-tiba MetroTV menayangkan konflik anggota TNI dan polri. Kepanikan muncul di Istana, saat itulah penulis mendengar suara adzan. Magrib tiba dan buyar sudah mimpi setelah shalat ashar. Mungkin ini hikmah agar tidak tidur setelah Ashar jelang magrib.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun