Mohon tunggu...
Inovasi

Melihat Sejarah Media Online di Indonesia

22 September 2017   02:28 Diperbarui: 22 September 2017   04:22 6581
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Euforia online ditanah air tidak bertahan lama. Tumbuhnya semangat dari media-media online yang bermunculan tidak didukung dengan aspek bisnis yang baik. Memasuki tahun 2002 satu per satu berguguran, biaaya oprsional yang tak mampu di handle. Meski dilanda krisis media-media online speprti detik.com, kompas.com dan tempointeraktif.com. dua media selain detik.com ini bertahan berkat sokongan dana dari media cetaknya. Republika.co.id juga masih bertahan dengan memperbaiki tampilanya pada tahun 2003.

Setelah 2003 musim semi bagi para pebisnis dotcom ini. Awal 2003 nkapan lagi.com muncul. Pendirinya dalah Steve Cristian bersama rekanya yang baru saja pulang kuliah dari Australia mengusung sebuah situs hiburan dan menjadi populer di jagat internet Indonesia. Menjelang tahun 2004, prahara yang nyaris meluluhlantakkan bisnis dotcom di tanah air seperti terlupakan.

Memasuki tahun 2006, grup PT Media Nusantara Citra (MNC) yang memiliki tiga stasiun televisi yaitu RCTI, Global TV, dan TPI yang kemudian berubah menjadi MNC menyiapkan situs www.okezone. com . "Secara resmi diluncurkan (commercial launch) pada 1 Maret 2007," kata Pemimpin Redaksi okezone. com, M Budi Santosa.

Okezone menjadi penanda bangkitnya lagi kegairahan pada media online di Indonesia. Tak lama setelah okezone. com, Grup Bakrie yang sedang mengonsolidasikan dua stasiun televisinya dalam anak grup Visi Media Asia (VIVA) juga tertarik ikut bermain di media online. Mei 2008, empat wartawan Tempo, dua di antaranya baru saja usai sekolah di Amerika Serikat dan Inggris, menawarkan sebuah konsep media online baru. Sebelumnya, mereka menawarkan konsep ini kepada Tempo, tapi tak mendapat respons memadai. Masih di tahun yang sama kompas.com dan tompointeraktif.com berlomba-lomba untuk memperbaiki maslah-masalh dan ketertinggalan di era yang semakin maju ini.

Selepas 2003, situs-situs berita yang mewarnai jagad maya tanah air tampil lebih atraktif. Seiring perkembangan teknologi internet yang hadir dengan web 2.0-nya, situs-situs itu mulai membuka ruang terjadinya interaksi antar pembaca di situs mereka. Pembaca dapat memberikan komentar pada berita. Disediakan pula ruang diskusi dalam forum. Partisipasi pembaca diberi ruang lebih luas dalam layanan blogging. Detik. com menyediakan detikblog, sementara Kompas.com membuka Kompasiana.

Sumber:

Margianto, J. H dan Asep, S. Media Online: Pembaca, Laba, dan Etika Problematika Praktik Jurnalisme Online di Indonesia. Jakarta: Aliansi Jurnalisme Independen (AJI)

Hobbes' Internet Timeline 24

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun